Materi dan Pembelajaran Qurdis kelas III MI
makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah
“Materi dan
Pembelajaran Qur’an Hadits di MI/SD”
Dosen Pengampu:
Zamzam Mustofa,S.Pd.I., M.Pd.I
Disusun oleh kelompok 8, Kelas GMI F :
Awallur Rohmatika (210617177)
Naviza Dea S (210617209)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2018
Kelas III Semester 1
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
|
1.1 Menerima Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur
(102), dan az-Zalzalah (99) sebagai firman Allah swt.
1.2 Menyadari bahwa membaca Al Qur’an harus dengan
benar dan baik sesuai kaidah ilmu tajwid
1.3 Meyakini bahwa shalat berjamaah lebih utama
daripada shalat sendirian
|
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
|
2.1 Terbiasa mengamalkan kandungan Q.S. al-Humazah
(104), at-Takasur (102), dan az Zalzalah (99) dalam kehidupan sehari-hari 2.2
Membiasakan diri membaca al Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
2.3 Terbiasa melaksanakan shalat berjamaah
|
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
|
3.1 Mengenal Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur
(102), dan az-Zalzalah (99)
3.2 Memahami hukum bacaan Qalqalah
3.3 Memahami arti dan isi kandungan hadis tentang
shalat berjamaah riwayat al-Bukhari, Muslim, at-Tirmizi, an-Nasai, Ibnu
Majah, dan Ahmad dari Ibnu Umar (صالة اجلماعة أفضل....)
|
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
|
4.1 Menghafalkan Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur
(102), dan azZalzalah (99) secara benar dan fasih
4.2 Mendemonstrasikan hukum bacaan Qalqalah
4.3 Menghafalkan hadis tentang shalat berjamaah
riwayat alBukhari, Muslim, at-Tirmizi, an Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad dari
Ibnu Umar (صالة اجلماعة أفضل....)
|
Kelas III Semester 2
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya.
|
1.1 Menerima Q.S. al-Qari‘ah
(101) dan at-Tin (95) sebagai firman Allah swt.
1.2 Menghayati kandungan
Q.S. al Fatihah (1) dan al-Ikhlas (112)
1.3 Menyadari bahwa sesama
mukmin adalah bersaudara
|
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
|
2.1 Terbiasa mengamalkan
kandungan Q.S al-Qari‘ah (101) dan at-Tin (95) dalam kehidupan sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku
positif sesuai isi kandungan Q.S. alFatihah (1) dan al-Ikhlas (112) dalam
kehidupan sehari-hari
2.3 Membiasakan perilaku
saling menyayangi sesama mukmin sebagai implementasi dari pemahaman mengenai
hadis tentang persaudaraan
|
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
|
3.1 Mengenal Q.S. al-Qari‘ah
(101) dan at-Tin (95)
3.2 Memahami arti dan isi
kandungan Q.S. al-Fatihah (1) dan al-Ikhlas (112)
3.3 Memahami arti dan isi
kandungan hadis tentang persaudaraan riwayat al-Bukhari Muslim dari Abu Musa
(ادلؤمن للمؤمن كالبنياف ....)
|
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
|
4.1 Menghafalkan Q.S.
al-Qari‘ah (101) dan at-Tin (95)
4.2 Menulis lafal Q.S.
al-Fatihah (1) dan al-Ikhlas (112) dengan benar
4.3 Menghafalkan hadis
tentang persaudaraan riwayat al-Bukhari Muslim dari Abu Musa (ادلؤمن للمؤمن كالبنياف ....)
|
PEMBAHASAN
Kelas III Semester ganjil
A. Keutamaan sholat berjamaah
Shalat berjamaah artinya
shalat yang dilakukan secara bersama-sama. Sholat berjamaah dilakukan paling
sedikit oleh dua orang, imam dan makmum dan paling banyak tidak terbatas. Orang
yang memimpin shalat berjamaah disebut imam dan orang yang mengikuti imam disebut
makmum. Shalat fardu yang dilaksanakan secara berjamaah bersifat sunah muakkad.
Sunah muakkad artinya sunnah yang diistimewakan atau sangat dianjurkan.[1]
Nilai yang terkandung dalam sholat berjamaah sangat besar. Nilai pahala sholat
berjamaah adalah 27 derajat lebih besar daripada pahala sholat sendirian atau
munfarid.
Diriwayatkan dari Abdullah bin
Umar sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
Ada beberapa hikmah sholat
berjamaah, antara lain:
1. Meningkatkan kedisiplinan
2. Mempererat persatuan dan
kesatuan umat Islam
3. Menumbuhkan rasa sosial dan
hidup kebersamaan
4. Menumbuhkan rasa kasih sayang
5. Menumbuhkan sifat
tolong-menolong. [2]
B.
Surah Al-Humazah
Surah al-Humazah adalah surat
yang ke-104 dalam Al-qur’an. Surah ini terdiri atas 9 ayat dan tergolong pada
surah Makiyyah. Kata al-Humazah diambil dari ayat pertama pada surah ini yang
artinya pengumpat. Isi kandungan surah ini adalah ancaman Allah terhadap
orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan
harta tetapi tidak menafkahkannya dijalan Allah.
Surah al-Humazah ayat beserta
artinya:
Artinya:
1. Celakalah bagi setiap
pengumpat dan pencela
2. Yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitungnya
3. Dia (manusia) bahwa hartanya
itu dapat mengekalkannya
4. Sekali-kali tidak! Pasti dia
akan dilemparkan kedalam (neraka) Hutamah
5. Dan tahukah kamu apakah
(neraka) Hutamah Itu?
6. (yaitu) api Allah yang
dinyalakan,
7. Yang (membakar) sampai kehati
8. Sungguh, api itu ditutup rapat
atas (diri) mereka,
9. (Sedangkan mereka itu) diikat
pada tiang-tiang yang panjang.
Rangkuman
·
Surah al- humazah terdiri dari 9 ayat di
kota mekkah setelah surah al- qaariah
·
Surah al- humazah tergolong surah
makkiyah
·
Surah al humazah adalah surah yang ke 104
·
Al humazah artinya pengumpat
·
Suka mencela orang lain, dan kikir adalah
perbuatan yang tidak terpuji
·
Allah mengancam orang yang suka mencela
oranglain, memfitnah, dan kikir dengan memasukkan ke neraka hutama.[3]
C. Surah At-Takatsur
Surah At-Takatsur adalah surah
ke-102 dalam kitab Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk dalam
golongan surah makkiyah. Surah ini diturunkan sesudah surah Al-Kautsar. Dinamai
At-Takatsur diambil dari perkataan At-Takatsur pada ayat pertama surah ini yang
artinya bermegah-megahan.[4]
Akibat dari bermegah-megahan didunia dapat mengakibatkan sifat tercela yaitu
kesombongan dan lupa diri disertai lalai. Isi kandungan surat At-Takatsur
antara lain yaitu:
1. Keinginan manusia
bermegah-megahan dalam hal duniawi sering melalaikan manusia dari tujuan
hidupnya dan baru menyadari kesalahannya itu setelah maut datang menjemputnya.
2. Setiap manusia akan ditanyai
di akhirat tentang nikmat yang dibangga-banggakannya itu.
Surah At-Takatsur ayat beserta
artinya:
Artinya:
1. Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu,
2. Samapai kamu masuk kedalam
kubur
3. Sekali-kali tidak! Kelak kamu
akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. Kemudian sekali-kali tidak!
Kelak kamu akan mengetahui. Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
5. Kemudian sekali-kali tidak!
Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
6. Niscaya kamu benar-benar akan
melihat neraka Jahim.
7. Kemudian kamu benar-benar akan
melihatnya dengan mata kepala sendiri.
8. Kemudian kamu benar-benar akan
ditannya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Rangkuman
·
Salah satu sifat manusia adalah gemar
bermegah-megahan
·
Hanya orang yang bertaqwa yang bisa
mengendalikan keinginannya dari sifat megah-megahan
·
Segala perbuatan kita akan dimintai
pertanggungjawaban di akhirat kelak.
·
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan
pahala yang tidak terhingga, dan orang yang berdosa akan mendapatkan siksa yang
amat pedih.[5]
D. Surah Al-Zalzalah
Surah Al-Zalzalah adalah surah
yang ke-99 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 8 ayat. Terletak setelah
surah Al-Bayyinah dan sebelum surah Al-Adiyat. Surah ini termasuk kedalam
golongan surah Madaniyah karena diturunkan dikota Madinah. Al-Zalzalah artinya
goncangan.
Hari kiamat adalah hari
kehancuran seluruh dunia, yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh
malaikat Isrofil. Tidak akan ada yang selamat pada hari kiamat. Setelah itu
manusia akan dikumpulkan dipadang Mahsyar untuk dihitung oleh Allah swt. amal
perbuatannya dan perhitungan tersebut sangatlah adil. Barangsiapa yang
melakakukan sedikit saja kebaikan maka akan mendapatkan balasan yang sesuai
dengan perbuatannya tersebut begitupula sebaliknya. Maka dari itu kita harus
mrlakukan kebaikan agar selamat di dunia dan diakhirat.
Surat Al-Zalzalah ayat dan
artinya:
Artinya:
1. Apabila bumi diguncangkan
dengan guncangan yang dahsyat
2. Dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. Dan manusia bertanya, “apa
yang terjadi pada bumi ini?”
4. Pada hari itu bumi
menyampaikan beritanya,
5. Karena sesungguhnya Tuhanmu
telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.
6. Pada hari itu manusia keluar
dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada
mereka (balasan) semua perbuatannya.
7. Maka barangsiapa mengerjakan
kebaikan seberat zarrah (biji sawi), niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
8. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat zarrah (biji sawi), niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.

Surah al zalzalah adalah surah
yang ke 99, terdiri atas 8 ayat. Terletak setelah surah al-bayyinah dan sebelum
surah al-adiyat. Diturunkan di kota madinah dan termasuk golongan surah
madaniyah. Az-zalzalah artinya goncangan.
Hari kiamat adalah hari kehancuran
seluruh dunia, yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat isrofil.
Pada hari itu air laut meluap, gunung-gunung meletus dan mengeluarkan lahar
yang sangat panas, bumi berguncang seperti kapas yang ditiupkan angin.
Mengerikan bukan ? itulah hari akhir. Setelah itu manusia akan dikumpulkan di
padang mahsyar untuk dihitung oleh Allah amal perbuatannya. Perhitungan Allah
sangat adil, sehingga orang yang melakukan kebaikan sedikit saja akan mendapat
balasannya. Sebaliknya orang yang melakukan kejahatan sedikit saja akan
mendapat siksanya. Oleh karena itu mari kita melakukan kebaikan agar kita bisa
selamat di dunia dan akhirat.[6]
E. Qolqolah
1. Pengertian Qolqolah
Qolqolah itu berarti gerak,
getaran suara, memantul, mengeper, atau lebih jelasnya qolqolah adalah pantulan
suara huruf sukun ketika diucapkan. Qolqolah berlaku ketika huruf qalqolah itu
mati atau mati karena waqaf (dihentikan). [7]
Jadi qolqolah adalah melafalkan huruf-huruf tertentu dalam satu kalimat dengan
suara memantul dari makhrajnya karena huruf tersebut berharakat fathah, kasrah
atau dammah yang dibaca sukun karena berhenti. Huruf-huruf Qolqolah ada 5
yaitu: ba’, jim, dal, tho’, dan qof.
2. Macam-macam Qolqolah
a. Qalqalah Kubra
Kubra artinya besar. Qalqalah kubra berlaku apabila
huruf qalqalah yang mati bukan pada asalnya. Huruf itu mati karena dihentikan
atau diwaqafkandan berada di akhir kata. Cara membacanya harus lebih mantap
dengan memantulkan suara dengan pantulan yang kuat. Contoh:
b. Qalqalah Sughra
Sughra artinya kecil. Qalqalah sughra berlaku apabila
huruf qalqalah itu mati (sukun) pada kata asalnya (pada umumnya terletak di
tengah-tengah kata). Cara membacan qalqalah tersebut yaitu dengan pantulan
tidak terlalu kuat. Contoh:
KELAS 3 MI SEMESTER 2
1. Surah Al-Fatihah
A. Membaca Surah Al-Fatihah
Surah al-Fatihah diturunkan di
mekah dan terdiri dari 7 ayat dan surah ini yang pertama diturunkan secara
lengkap diantara surah-surah yang ada dalam al-qur’an dan termasuk golongan
surah Makkiyah.
Disebut Al-Fatihah yang artinya pembuka, karena surah
inilah urutan yang pertama dalam Al-Qur’an. Selain itu, surah Al-Fatihah
dinamakan pula dengan Ummul Qur’an (Induk Al-Qur’an) atau ummul kitab (Induk
Al-Kitab), karena ia merupakan induk bagi semua isi Al-Qur’an. Dan juga
Assabulmatsani (tujuh yang berulang-ulang), karena ayatnya tujuh dan dibaca
berulang dalam shalat.[8]
B. Mengartikan Surah Al-Fatihah
a. Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
b. Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam
c. Maha pemurah lagi Maha
penyayang
d. Yang menguasai di hari
pembalasan
e. Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
f.
Tunjukilah kami jalan yang lurus
g. (yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]
C. Q.S Al-Fatihah memiliki
kandungan :
Ar Rahman (Maha Pemurah) adalah bagian
salah satu nama Allah yang memberi makna bahwa Allah memberi rizki yang
berlimpah serta karunia-Nya kepada makhluk-Nya. Sedangkan Ar Rahim (Maha Penyayang)
artinya bahwa Allah senantiasa Rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan
Rahmat-Nya kepada Makhluk-Nya.[10]
Sehingga surah al-Fatihah ini memiliki kandungan yang
banyak dan agung di antaranya sebagai berikut :
·
Mengandung arti tauhid dan akidah yakni
pujian terhadap Allah SWT sebagaimana terdapat pada ayat ke-satu, dua dan tiga
·
Penetapan adanya hari kiamat dan hari
pembalasan, sebagaimana potongan ayat ke tiga, “Penguasaan hari pembalasan”.
·
Perintah untuk menempuh jalan orang-orang
yang shalih, sebagaimana potongan ayat ke enam dan tujuh.
Oleh karena itu, sudah
seharusnya kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan anugerah-Nya
kepada kita. Salah satu tanda rasa syukur itu kita wujudkan pada setiap selesai
mengerjakan suatu aktifitas yang baik dengan menguapkan hamdalah. Sebagaimana
Allah mengajari kita untuk membaca basmalah pada permulaan aktifitas yang baik.
Dengan membaca basmalah kita akan senantiasa ingat pada Allah SWT.
2. Surah al-Iklas
A. Membaca Surah Al-Iklas
Surah Al-Iklas itu termasuk surah yang pendek, jumlah
ayatnya terdiri dari empat ayat. Surah ini diturunkan di kota Mekah sehingga
dikatakan sebagai surah Makiyah. Turun sesudah surah An-Naas. Dinamakan
al-Iklas karena surat ini sepenuhnya menegaskan tentang kemurniaan keesaan
Allah SWT.[11]
B. Mengartikan Surah Al-Iklas
a. Katakanlah: “Dia-lah Allah,
yang Maha Esa
b. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu
c. Dia tidak beranak dan tidak
pula diperanakkan
d. Dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia”.[12]
C. Q.S al-iklas memiliki kandungan :
Menjelaskan bahwa Tuhan itu satu, dan
yang pantas serta wajib disembah hanya Allah SWT, anak-anak harus menolak
segala kemusyrikan.
Pada ayat ini Allah menyuruh Nabi-Nya
menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa
Dia adalah Allah Yang Maha Esa. Esa berarti tunggal atau satu tidak tersusun
dan tidak berbilang, karena Allah sama sekali tidak memerlukan sesuatu apapun.
Oleh karena itu, sebagai muslim yang baik
kita harus mengakui bahwa Allah itu hanyalah satu dan tidak mungkin ada yang
menyamai-Nya, sehingga kita dilarang untuk brbuat syirik yakni menjadikan
makhluk dan benda lain sebagai tempat minta pertolongan, seperti dukun dan
pohon besar atau benda yang dikeramatkan. Karena hanya Allah SWT. yang dapat
memberi jalan dan pertolongan bagi hamba-Nya.[13]
3. Memahami tentang Hadits
persaudaraan
Makna yang bisa diambil dari
hadist di atas bahwa islam telah mengajarkan kepada kita akan pentingnya
ukhuwah islamiyah, karena hal tersebut merupakan salah satu prinsip yang
mendasar. Seorang muslim harus saling menjaga muslim yang lain, tidak
diperbolehkan bagi mereka untuk saling menyakiti, berselisih paham dan saling
mendzolimi. Karena sesama muslim adalah saudara. Apabila yang lain tersakiti
maka yang lain juga ikut merasakannya, begitu juga apabila di antara mereka ada
yang menghadapi kesulitan maka yang lain akan datang membantu.
Itulah sebabnya, tujuan utama
persaudaraan adalah untuk saling bekerja sama dan saling tolong menolong dalam
kebaikan. Sehingga banyak sekali manfaat persaudaraan. Diantaranya, akan
menumbuhkan kekuatan dalam islam, adanya ketenangan batin karena hidup akan
lebih damai, adanya rasa solidiritas dan kepedulian antara sesama. Seperti
contoh; apabila ada teman tidak membawa penghapus atau pensil ketika di
sekolah, maka berikan bantuan dengan meminjamkan penghapus atau pensil kalian
dengan iklas.[14]
Hikmah dalam menjalin
persaudaraan, diantaranya adalah:
1. Mempercepat persatuan dan
kesatuan ummat islam
2. Menumbuhkan rasa sosial dan
hidup kebersamaan
3. Hidup menjadi damai tanpa
permusuhan
4. Surah Al-Qari’ah
A. Memahami kandungan surah
Al-Qariah
Surat ini mengandung akidah (keyakinan)
tentang kebangkitan dan balsan yang didustakan dan sangat di ingkari kaum
musyrikin. Yakni kejadian-kejadian pada hari kiamat yang mengerikan dan membuat
semua takut akan kejadian itu. Allah mengabarkan kepada kita tentang hari
kiamat yang mengerikan, dimana dahsyatnya yang berlangsung ketika itu.
Ketika sangkakala ditiupkan malaikat
isrofil, maka semua yang ada di bumi akan binasa dan tidak ada yang akan
selamat. Manusia akan tersebar dalam jumlah yang banyak, kesana-sini dalam
keadaan hina, saling bertabrakan, berlari dan saling menginjak karena bingung.
Gunung-gunung pun akan dihambur-hamburkan.
Dan
setelah itu manusia akan menerima pengadilan atas perbuatannya selama hidup di
dunia. Dan Allah akan membagi manusia menjadi dua golongan.
Golongan
pertama: golongan orang-orang yang berat timbangannya, yaitu orang-orang yang
beriman dan beramal shalih. Allah menjanjikan kepada mereka “kehidupan yang
diridhoi”. Yakni kehidupan yang menyenangkan, tidak ada kesusahan, tidak ada
lagi kesedihan dan rasa takut. Semua akan mendapatkan ketenangan di dalamnya
yaitu hidup di surga yang kekal. Masya Allah !! semoga Allah akan memudahkan
kita termasuk golongan yang pertama ini.
Golongan
kedua: golongan bagi orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya. Sebagaimana
terdapat pada ayat 8 dan 9 surah al-Qari’ah bahwa Allah swt. menempatkannya
pada neraka hawiyah. Hawiyah adalah api yang sangat panas, tempat kebinasaan
dan kerugian, dimana kehidupan di dalamnya sangat menyedihkan. Semoga Allah
menjauhkan kita darinya.
Oleh
karena itu, selama masih ada waktu hidup di dunia, marilah kita manfaatkan
waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah kepada Allah swt. sebelum
malaikat maut menjemput kita. Karena mati tidak menunggu sakit ataupun menunggu
tua.[15]
5. Surah At-Tin
A. Mengartikan Surah At-Tin
1. Demi buah tin dan zaitun
2. Dan demi bukit sinai
3. Dan demi kota (Mekah)
4. Sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
5. Kemudian kami kembalikan dia
ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)
6. Kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya
7. Maka apakah yang menyebabkan
kamu mendustkan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu ?
8. Bukankah Allah adalah hakim
yang seadil-adilnya
B. Memahami kandungan surah At-Tin
Dalam surah ini, Allah menjelaskan bahwa manusia
diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, baik secara rohaniah maupun
jasmaniah. Manusia memiliki banyak potensi untuk dapat memberi banyak manfaat
kepada yang lain. Sehingga apabila manusia bisa mengikuti petunjuk Allah dengan
baik dan memanfaatkan dengan modal potensi yang manusia miliki, maka manusia
akan bisa bertahan dan bahkan mengatur dunia dan akhiratnya.
Allah
telah memberi akal kepada manusia sebagai pembeda diantara makhluk yang
lainnya. Sehingga manusia bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Berbeda
dengan binatang yang berbuat sesukanya. Oleh karena itu, apabila manusia
melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan tanpa aturan, maka tak ubahnya
mengikuti sifat binatang. Karena binatang tidak punya akal untuk berfikir.
Orang yang
tidak akan turun derajat yang paling rendah adalah orang-orang beriman. Iman
secara bahasa bermakna “pembenaran”, yakni pembenaran terhadap apa yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
Dan Allah
telah menyediakan tempat yang amat rendah jika tidak beriman dan beramal
shalih, yakni neraka. Dan semoga kita semua terhindar dari sifat buruk yang
dimurkai Allah sehingga kita bisa memanfaatkan segala kelebihan dan kekurangan
yang diberikan Allah untuk bermanfaat bagi yang lain.[16]
DAFTAR PUSTAKA
Buku siswa kelas 3
M. Nurkholis, mutiara shalat berjamaah (Bandung:Mizania,2007)
Qur’an hadist kurikulum 2013
www.abdimadrasah.com
[2] Hal 10 buku paket
[4] Hal 29 buku paket
[5] www.abdimadrasah.com
[6] Qur’an Hadis Kurikulum 2013
[8] Buku siswa kelas 3, hal 55
[9] Buku siswa kelas 3, hal 59
[11] Buku siswa
kelas 3, hal 73
[12] Qur’an Hadis
Kurikulum 2013, hal 76
[13] Buku siswa
kelas 3, hal 79
[14] Buku siswa
kelas 3, hal 3
[15] Qur’an hadis
kurikulum 2013, hal 110
[16] Qur’an hadist
kurikulum 2013, hal 128
No comments:
Post a Comment