Thursday, February 21, 2019

Materi dan Pembelajaran Qurdis kelas III MI


Materi dan Pembelajaran Qurdis kelas III MI
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadits di MI/SD
 

Dosen Pengampu:
Zamzam Mustofa,S.Pd.I., M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 8, Kelas GMI F :
Awallur Rohmatika             (210617177)
                                           Naviza Dea S                                (210617209)


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2018
Kelas III Semester 1
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menerima Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur (102), dan az-Zalzalah (99) sebagai firman Allah swt.
1.2 Menyadari bahwa membaca Al Qur’an harus dengan benar dan baik sesuai kaidah ilmu tajwid
1.3 Meyakini bahwa shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
2.1 Terbiasa mengamalkan kandungan Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur (102), dan az Zalzalah (99) dalam kehidupan sehari-hari 2.2 Membiasakan diri membaca al Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
2.3 Terbiasa melaksanakan shalat berjamaah
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
3.1 Mengenal Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur (102), dan az-Zalzalah (99)
3.2 Memahami hukum bacaan Qalqalah
3.3 Memahami arti dan isi kandungan hadis tentang shalat berjamaah riwayat al-Bukhari, Muslim, at-Tirmizi, an-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Ibnu Umar (صالة اجلماعة أفضل....)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
4.1 Menghafalkan Q.S. al-Humazah (104), at-Takasur (102), dan azZalzalah (99) secara benar dan fasih
4.2 Mendemonstrasikan hukum bacaan Qalqalah
4.3 Menghafalkan hadis tentang shalat berjamaah riwayat alBukhari, Muslim, at-Tirmizi, an Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Ibnu Umar (صالة اجلماعة أفضل....)

Kelas III Semester 2
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menerima Q.S. al-Qari‘ah (101) dan at-Tin (95) sebagai firman Allah swt.
1.2 Menghayati kandungan Q.S. al Fatihah (1) dan al-Ikhlas (112)
1.3 Menyadari bahwa sesama mukmin adalah bersaudara
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
2.1 Terbiasa mengamalkan kandungan Q.S al-Qari‘ah (101) dan at-Tin (95) dalam kehidupan sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku positif sesuai isi kandungan Q.S. alFatihah (1) dan al-Ikhlas (112) dalam kehidupan sehari-hari
2.3 Membiasakan perilaku saling menyayangi sesama mukmin sebagai implementasi dari pemahaman mengenai hadis tentang persaudaraan
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
3.1 Mengenal Q.S. al-Qari‘ah (101) dan at-Tin (95)
3.2 Memahami arti dan isi kandungan Q.S. al-Fatihah (1) dan al-Ikhlas (112)
3.3 Memahami arti dan isi kandungan hadis tentang persaudaraan riwayat al-Bukhari Muslim dari Abu Musa (ادلؤمن للمؤمن كالبنياف ....)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 Menghafalkan Q.S. al-Qari‘ah (101) dan at-Tin (95)
4.2 Menulis lafal Q.S. al-Fatihah (1) dan al-Ikhlas (112) dengan benar
4.3 Menghafalkan hadis tentang persaudaraan riwayat al-Bukhari Muslim dari Abu Musa (ادلؤمن للمؤمن كالبنياف ....)


PEMBAHASAN
Kelas III Semester ganjil
A.     Keutamaan sholat berjamaah
Shalat berjamaah artinya shalat yang dilakukan secara bersama-sama. Sholat berjamaah dilakukan paling sedikit oleh dua orang, imam dan makmum dan paling banyak tidak terbatas. Orang yang memimpin shalat berjamaah disebut imam dan orang yang mengikuti imam disebut makmum. Shalat fardu yang dilaksanakan secara berjamaah bersifat sunah muakkad. Sunah muakkad artinya sunnah yang diistimewakan atau sangat dianjurkan.[1] Nilai yang terkandung dalam sholat berjamaah sangat besar. Nilai pahala sholat berjamaah adalah 27 derajat lebih besar daripada pahala sholat sendirian atau munfarid.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
Ada beberapa hikmah sholat berjamaah, antara lain:
1.      Meningkatkan kedisiplinan
2.      Mempererat persatuan dan kesatuan umat Islam
3.      Menumbuhkan rasa sosial dan hidup kebersamaan
4.      Menumbuhkan rasa kasih sayang
5.      Menumbuhkan sifat tolong-menolong. [2]


B.     Surah Al-Humazah
Surah al-Humazah adalah surat yang ke-104 dalam Al-qur’an. Surah ini terdiri atas 9 ayat dan tergolong pada surah Makiyyah. Kata al-Humazah diambil dari ayat pertama pada surah ini yang artinya pengumpat. Isi kandungan surah ini adalah ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya dijalan Allah.
Surah al-Humazah ayat beserta artinya:
Artinya:
1.      Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela
2.      Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
3.      Dia (manusia) bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya
4.      Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan kedalam (neraka) Hutamah
5.      Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah Itu?
6.      (yaitu) api Allah yang dinyalakan,
7.      Yang (membakar) sampai kehati
8.      Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
9.      (Sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Rangkuman
·        Surah al- humazah terdiri dari 9 ayat di kota mekkah setelah surah al- qaariah
·        Surah al- humazah tergolong surah makkiyah
·        Surah al humazah adalah surah yang ke 104
·        Al humazah artinya pengumpat
·        Suka mencela orang lain, dan kikir adalah perbuatan yang tidak terpuji
·        Allah mengancam orang yang suka mencela oranglain, memfitnah, dan kikir dengan memasukkan ke neraka hutama.[3]


C.     Surah At-Takatsur
Surah At-Takatsur adalah surah ke-102 dalam kitab Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk dalam golongan surah makkiyah. Surah ini diturunkan sesudah surah Al-Kautsar. Dinamai At-Takatsur diambil dari perkataan At-Takatsur pada ayat pertama surah ini yang artinya bermegah-megahan.[4] Akibat dari bermegah-megahan didunia dapat mengakibatkan sifat tercela yaitu kesombongan dan lupa diri disertai lalai. Isi kandungan surat At-Takatsur antara lain yaitu:
1.      Keinginan manusia bermegah-megahan dalam hal duniawi sering melalaikan manusia dari tujuan hidupnya dan baru menyadari kesalahannya itu setelah maut datang menjemputnya.
2.      Setiap manusia akan ditanyai di akhirat tentang nikmat yang dibangga-banggakannya itu.
Surah At-Takatsur ayat beserta artinya:
Artinya:
1.      Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
2.      Samapai kamu masuk kedalam kubur
3.      Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4.      Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
5.      Kemudian sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
6.      Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim.
7.      Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri.
8.      Kemudian kamu benar-benar akan ditannya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

Rangkuman
·        Salah satu sifat manusia adalah gemar bermegah-megahan
·        Hanya orang yang bertaqwa yang bisa mengendalikan keinginannya dari sifat megah-megahan
·        Segala perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
·        Orang yang bertaqwa akan mendapatkan pahala yang tidak terhingga, dan orang yang berdosa akan mendapatkan siksa yang amat pedih.[5]


D.     Surah Al-Zalzalah
Surah Al-Zalzalah adalah surah yang ke-99 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 8 ayat. Terletak setelah surah Al-Bayyinah dan sebelum surah Al-Adiyat. Surah ini termasuk kedalam golongan surah Madaniyah karena diturunkan dikota Madinah. Al-Zalzalah artinya goncangan.
Hari kiamat adalah hari kehancuran seluruh dunia, yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat Isrofil. Tidak akan ada yang selamat pada hari kiamat. Setelah itu manusia akan dikumpulkan dipadang Mahsyar untuk dihitung oleh Allah swt. amal perbuatannya dan perhitungan tersebut sangatlah adil. Barangsiapa yang melakakukan sedikit saja kebaikan maka akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan perbuatannya tersebut begitupula sebaliknya. Maka dari itu kita harus mrlakukan kebaikan agar selamat di dunia dan diakhirat.  
Surat Al-Zalzalah ayat dan artinya:
Artinya:
1.      Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat
2.      Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3.      Dan manusia bertanya, “apa yang terjadi pada bumi ini?”
4.      Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,
5.      Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.
6.      Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.
7.      Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah (biji sawi), niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
8.      Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah (biji sawi), niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

*      Memahami surah al zalzalah
Surah al zalzalah adalah surah yang ke 99, terdiri atas 8 ayat. Terletak setelah surah al-bayyinah dan sebelum surah al-adiyat. Diturunkan di kota madinah dan termasuk golongan surah madaniyah. Az-zalzalah artinya goncangan.
Hari kiamat adalah hari kehancuran seluruh dunia, yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat isrofil. Pada hari itu air laut meluap, gunung-gunung meletus dan mengeluarkan lahar yang sangat panas, bumi berguncang seperti kapas yang ditiupkan angin. Mengerikan bukan ? itulah hari akhir. Setelah itu manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk dihitung oleh Allah amal perbuatannya. Perhitungan Allah sangat adil, sehingga orang yang melakukan kebaikan sedikit saja akan mendapat balasannya. Sebaliknya orang yang melakukan kejahatan sedikit saja akan mendapat siksanya. Oleh karena itu mari kita melakukan kebaikan agar kita bisa selamat di dunia dan akhirat.[6]

E.      Qolqolah
1.      Pengertian Qolqolah
Qolqolah itu berarti gerak, getaran suara, memantul, mengeper, atau lebih jelasnya qolqolah adalah pantulan suara huruf sukun ketika diucapkan. Qolqolah berlaku ketika huruf qalqolah itu mati atau mati karena waqaf (dihentikan). [7] Jadi qolqolah adalah melafalkan huruf-huruf tertentu dalam satu kalimat dengan suara memantul dari makhrajnya karena huruf tersebut berharakat fathah, kasrah atau dammah yang dibaca sukun karena berhenti. Huruf-huruf Qolqolah ada 5 yaitu: ba’, jim, dal, tho’, dan qof.

2.      Macam-macam Qolqolah
a.       Qalqalah Kubra
Kubra artinya besar. Qalqalah kubra berlaku apabila huruf qalqalah yang mati bukan pada asalnya. Huruf itu mati karena dihentikan atau diwaqafkandan berada di akhir kata. Cara membacanya harus lebih mantap dengan memantulkan suara dengan pantulan yang kuat. Contoh:
b.      Qalqalah Sughra
Sughra artinya kecil. Qalqalah sughra berlaku apabila huruf qalqalah itu mati (sukun) pada kata asalnya (pada umumnya terletak di tengah-tengah kata). Cara membacan qalqalah tersebut yaitu dengan pantulan tidak terlalu kuat. Contoh:


KELAS 3 MI SEMESTER 2
1.      Surah Al-Fatihah
A.     Membaca Surah Al-Fatihah
Surah al-Fatihah diturunkan di mekah dan terdiri dari 7 ayat dan surah ini yang pertama diturunkan secara lengkap diantara surah-surah yang ada dalam al-qur’an dan termasuk golongan surah Makkiyah.
Disebut  Al-Fatihah yang artinya pembuka, karena surah inilah urutan yang pertama dalam Al-Qur’an. Selain itu, surah Al-Fatihah dinamakan pula dengan Ummul Qur’an (Induk Al-Qur’an) atau ummul kitab (Induk Al-Kitab), karena ia merupakan induk bagi semua isi Al-Qur’an. Dan juga Assabulmatsani (tujuh yang berulang-ulang), karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang dalam shalat.[8]

B.     Mengartikan Surah Al-Fatihah
a.       Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
b.      Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
c.       Maha pemurah lagi Maha penyayang
d.      Yang menguasai di hari pembalasan
e.       Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
f.        Tunjukilah kami jalan yang lurus
g.       (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

C.     Q.S Al-Fatihah memiliki kandungan :
Ar Rahman (Maha Pemurah) adalah bagian salah satu nama Allah yang memberi makna bahwa Allah memberi rizki yang berlimpah serta karunia-Nya kepada makhluk-Nya. Sedangkan Ar Rahim (Maha Penyayang) artinya bahwa Allah senantiasa Rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada Makhluk-Nya.[10]

            Sehingga surah al-Fatihah ini memiliki kandungan yang banyak dan agung di antaranya sebagai berikut :
·        Mengandung arti tauhid dan akidah yakni pujian terhadap Allah SWT sebagaimana terdapat pada ayat ke-satu, dua dan tiga
·        Penetapan adanya hari kiamat dan hari pembalasan, sebagaimana potongan ayat ke tiga, “Penguasaan hari pembalasan”.
·        Perintah untuk menempuh jalan orang-orang yang shalih, sebagaimana potongan ayat ke enam dan tujuh.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan anugerah-Nya kepada kita. Salah satu tanda rasa syukur itu kita wujudkan pada setiap selesai mengerjakan suatu aktifitas yang baik dengan menguapkan hamdalah. Sebagaimana Allah mengajari kita untuk membaca basmalah pada permulaan aktifitas yang baik. Dengan membaca basmalah kita akan senantiasa ingat pada Allah SWT.
2.      Surah al-Iklas
A.     Membaca Surah Al-Iklas
Surah Al-Iklas itu termasuk surah yang pendek, jumlah ayatnya terdiri dari empat ayat. Surah ini diturunkan di kota Mekah sehingga dikatakan sebagai surah Makiyah. Turun sesudah surah An-Naas. Dinamakan al-Iklas karena surat ini sepenuhnya menegaskan tentang kemurniaan keesaan Allah SWT.[11]

B.     Mengartikan Surah Al-Iklas
a.       Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa
b.      Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
c.       Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
d.      Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.[12]

C.      Q.S al-iklas memiliki kandungan :
Menjelaskan bahwa Tuhan itu satu, dan yang pantas serta wajib disembah hanya Allah SWT, anak-anak harus menolak segala kemusyrikan.
Pada ayat ini Allah menyuruh Nabi-Nya menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa. Esa berarti tunggal atau satu tidak tersusun dan tidak berbilang, karena Allah sama sekali tidak memerlukan sesuatu apapun.
Oleh karena itu, sebagai muslim yang baik kita harus mengakui bahwa Allah itu hanyalah satu dan tidak mungkin ada yang menyamai-Nya, sehingga kita dilarang untuk brbuat syirik yakni menjadikan makhluk dan benda lain sebagai tempat minta pertolongan, seperti dukun dan pohon besar atau benda yang dikeramatkan. Karena hanya Allah SWT. yang dapat memberi jalan dan pertolongan bagi hamba-Nya.[13]

3.      Memahami tentang Hadits persaudaraan
Makna yang bisa diambil dari hadist di atas bahwa islam telah mengajarkan kepada kita akan pentingnya ukhuwah islamiyah, karena hal tersebut merupakan salah satu prinsip yang mendasar. Seorang muslim harus saling menjaga muslim yang lain, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk saling menyakiti, berselisih paham dan saling mendzolimi. Karena sesama muslim adalah saudara. Apabila yang lain tersakiti maka yang lain juga ikut merasakannya, begitu juga apabila di antara mereka ada yang menghadapi kesulitan maka yang lain akan datang membantu.
Itulah sebabnya, tujuan utama persaudaraan adalah untuk saling bekerja sama dan saling tolong menolong dalam kebaikan. Sehingga banyak sekali manfaat persaudaraan. Diantaranya, akan menumbuhkan kekuatan dalam islam, adanya ketenangan batin karena hidup akan lebih damai, adanya rasa solidiritas dan kepedulian antara sesama. Seperti contoh; apabila ada teman tidak membawa penghapus atau pensil ketika di sekolah, maka berikan bantuan dengan meminjamkan penghapus atau pensil kalian dengan iklas.[14]

Hikmah dalam menjalin persaudaraan, diantaranya adalah:
1.      Mempercepat persatuan dan kesatuan ummat islam
2.      Menumbuhkan rasa sosial dan hidup kebersamaan
3.      Hidup menjadi damai tanpa permusuhan

4.       Surah Al-Qari’ah
A.     Memahami kandungan surah Al-Qariah
Surat ini mengandung akidah (keyakinan) tentang kebangkitan dan balsan yang didustakan dan sangat di ingkari kaum musyrikin. Yakni kejadian-kejadian pada hari kiamat yang mengerikan dan membuat semua takut akan kejadian itu. Allah mengabarkan kepada kita tentang hari kiamat yang mengerikan, dimana dahsyatnya yang berlangsung ketika itu.
            Ketika sangkakala ditiupkan malaikat isrofil, maka semua yang ada di bumi akan binasa dan tidak ada yang akan selamat. Manusia akan tersebar dalam jumlah yang banyak, kesana-sini dalam keadaan hina, saling bertabrakan, berlari dan saling menginjak karena bingung. Gunung-gunung pun akan dihambur-hamburkan.
            Dan setelah itu manusia akan menerima pengadilan atas perbuatannya selama hidup di dunia. Dan Allah akan membagi manusia menjadi dua golongan.
            Golongan pertama: golongan orang-orang yang berat timbangannya, yaitu orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Allah menjanjikan kepada mereka “kehidupan yang diridhoi”. Yakni kehidupan yang menyenangkan, tidak ada kesusahan, tidak ada lagi kesedihan dan rasa takut. Semua akan mendapatkan ketenangan di dalamnya yaitu hidup di surga yang kekal. Masya Allah !! semoga Allah akan memudahkan kita termasuk golongan yang pertama ini.
            Golongan kedua: golongan bagi orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya. Sebagaimana terdapat pada ayat 8 dan 9 surah al-Qari’ah bahwa Allah swt. menempatkannya pada neraka hawiyah. Hawiyah adalah api yang sangat panas, tempat kebinasaan dan kerugian, dimana kehidupan di dalamnya sangat menyedihkan. Semoga Allah menjauhkan kita darinya.
            Oleh karena itu, selama masih ada waktu hidup di dunia, marilah kita manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah kepada Allah swt. sebelum malaikat maut menjemput kita. Karena mati tidak menunggu sakit ataupun menunggu tua.[15]

5.      Surah At-Tin
A.     Mengartikan Surah At-Tin
1.      Demi buah tin dan zaitun
2.      Dan demi bukit sinai
3.      Dan demi kota (Mekah)
4.      Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
5.      Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)
6.      Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya
7.      Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustkan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu ?
8.      Bukankah Allah adalah hakim yang seadil-adilnya

B.      Memahami kandungan surah At-Tin
Dalam surah  ini, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, baik secara rohaniah maupun jasmaniah. Manusia memiliki banyak potensi untuk dapat memberi banyak manfaat kepada yang lain. Sehingga apabila manusia bisa mengikuti petunjuk Allah dengan baik dan memanfaatkan dengan modal potensi yang manusia miliki, maka manusia akan bisa bertahan dan bahkan mengatur dunia dan akhiratnya.
      Allah telah memberi akal kepada manusia sebagai pembeda diantara makhluk yang lainnya. Sehingga manusia bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Berbeda dengan binatang yang berbuat sesukanya. Oleh karena itu, apabila manusia melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan tanpa aturan, maka tak ubahnya mengikuti sifat binatang. Karena binatang tidak punya akal untuk berfikir.
      Orang yang tidak akan turun derajat yang paling rendah adalah orang-orang beriman. Iman secara bahasa bermakna “pembenaran”, yakni pembenaran terhadap apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
      Dan Allah telah menyediakan tempat yang amat rendah jika tidak beriman dan beramal shalih, yakni neraka. Dan semoga kita semua terhindar dari sifat buruk yang dimurkai Allah sehingga kita bisa memanfaatkan segala kelebihan dan kekurangan yang diberikan Allah untuk bermanfaat bagi yang lain.[16]



DAFTAR PUSTAKA

Buku siswa kelas 3
M. Nurkholis, mutiara shalat berjamaah (Bandung:Mizania,2007)
Qur’an hadist kurikulum 2013

www.abdimadrasah.com




[1] M. Nurkholis, mutiara shalat berjamaah (Bandung:Mizania,2007), 64.
[2] Hal 10 buku paket
[3] Qur’an Hadis kurikulum 2013, hal 22
[4] Hal 29 buku paket
[5] www.abdimadrasah.com
[6] Qur’an Hadis Kurikulum 2013
[7] Hal 44 paket
[8] Buku siswa kelas 3, hal 55
[9] Buku siswa kelas 3, hal 59
[10] Buku siswa kelas 3, hal 63
[11]  Buku siswa kelas 3, hal 73
[12]  Qur’an Hadis Kurikulum 2013, hal 76
[13]  Buku siswa kelas 3, hal  79
[14]  Buku siswa kelas 3, hal 3
[15]  Qur’an hadis kurikulum 2013, hal 110
[16]  Qur’an hadist kurikulum 2013, hal 128

No comments:

Post a Comment