STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN QURDIS DI MI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
” Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadis di MI/SD“
Dosen Pengampu :
Zamzam Mustofa, S.Pd.I, M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok 3:
Fatrothul Mahmudah (210617205)
Putri Devi Nadila (210617197)
Unilatur Rochmah F (210617198)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Strategi dan Metode
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Zamzam Mustofa, S.Pd.I., M.Pd.
selaku
Dosen pengampu matakuliah Materi dan Pembelajaran
Qur’an Hadis di MI/SD IAIN Ponorogo yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Ponorogo, 20 September 2018
Penulis
Daftar
Isi
Cover .................................................................................................................. i
Kata pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ........................................................................................... 1
B.
Rumusan masalah ....................................................................................... 2
C.
Tujuan penulisan ......................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Strategi Pembelajaran Qur’an
Hadis di MI
1.
Pengertian Strategi
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ........................... 3
2.
Jenis-jenis Strategi
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ........................... 4
B.
Metode Pembelajaran
Qur’an Hadis di MI
1.
Pengertian Metode
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI .......................... 7
2.
Jenis-jenis Metode
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ........................... 8
C.
Hubungan Strategi dan Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI...............
10
BAB
III PENUTUP ............................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
Agama Islam (PAI) salah satunya meliputi mata pelajaran Qur’an Hadits. Dimana
al-Qur’an dan hadits merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam dan dua
perkara yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad setelah beliau wafat. Jadi sudah
semestinya keberadaan mata pelajaran tersebut dalam pendidikan Islam. Sehingga
pendidikan Islam mampu mencetak generasi Islam yang berbasis nilai-nilai yang
terkandung dalam al-Qur’an dan hadits.
Dalam proses
belajar mengajar Qur’an Hadis tidak hanya materi yang dibutuhkan guru. Ia juga membutuhkan strategi untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bahkan
strategi ini harus dipilih sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
pemilihan tersebut tidak dapat dilakukan denga asal. Ada beberapa hal yang
menjadi pertimbangan, agar tujuan belajar mengajar dapat dicapai dengan
optimal. Strategi memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar
siswa Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan memaparkan tentang strategi belajar
mengajar Qur’an Hadis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di
MI?
2.
Apa saja Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an
Hadis di MI?
3.
Apa Pengertian Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI?
4.
Apa saja Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis
di MI?
5.
Apa Hubungan Strategi dan Metode Pembelajaran Qur’an
Hadis di MI.
C.
Tujuan
1.
Mengetahui dan Memahami Pengertian Strategi
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
2.
Mengetahui dan Memahami Jenis-jenis Strategi
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
3.
Mengetahui dan Memahami Pengertian Metode Pembelajaran
Qur’an Hadis di MI.
4.
Mengetahui dan Memahami Jenis-jenis Metode
Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
5.
Mengetahui dan Memahami Hubungan Startegi dan Metode
Pembelajaran MI/SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
STRATEGI PEMBELAJARAN QUR’AN HADIS DI MI
1.
Pengertian Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis MI/SD
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan
ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi
pembelajaran mencakup tujuan kegiatan , siapa yang teribat dlam kegiatan, isi
kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.[1]
Pembelajaran adalah suatu
konsepsi dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang searah, yakni
diarahkan pada pencapaian tujuan (penguasaan sejumlah kompetensi). Kembali
kepada Borich, persoalan yang perlu dicermati adalah bagaimana agar siswa
melakukan kegiatan belajar secara optimal sehingga tujuan yang diharapkan dapat
dicapai.[2]
Persoalan ini terkait erat dengan strategi pembelajaran, karena terjadinya
kegiatan belajar yang optimal membutuhkan upaya-upaya strategis dan sistematis.
Andi Hakim Nasution menyatakan bahwa suatu pengajaran
yang berkaitan dengan suatu materi kurikulum tertentu prinsip peterlaksanaan
dipengaruhi oleh empat komponen pokok yaitu pembawa materi, penyaji materi,
pendekatan dan penerima materi. Pengaturan materi kurikulum tersebut dinamakan
strategi belajar mengajar.[3]
Terdapat berbagai pendapat tentang strategi
pembelajran sebagaimana dikemukakan oleh para ahi pembelajran di antaranya akan
dipaparkan sebagai berikiut:
a.
Kozma dan Gafur secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran tertentu.
b.
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cita-cita yang dipilih untuk menyampaikan materi
pembelajaran dlam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh
mereka bahwa strategi tersebut meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.[4]
c.
Menurut Dimyati dan Mudjiono strategi pembelajaran
dimaknai sebagai ‘kegiatan guru dalam memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek komponen pembentuk sistem instruksional, dimana untuk itu
guru perlu menggunakan siasat tertentu.[5]
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Qur’an hadis merupakan cara-cara yang
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran Qur’an Hadis, sehinga akan memudahkan peserta didik mencapai
tujuan yang dikuasai di akhir kegiatan belajar.
2.
Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI
a.
Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang
kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada
strategi ini termasuk didalamya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran
eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran
langsung efektif digunakan untuk memperluas informasiatau mengembangkan
ketrampilan langkah demi langkah. Kelebihan dari stretegi ini adalah mudah
direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan strategi ini utamanya adalah
dalam mengembangkan kemampuan, proses, dan sikap yang diperlukan untuk
pemikiran kritis dan belajar kelompok. Sehingga, siswa akan pasif tidak bisa
mengembangkan kreatifitasnya, jika diterapkan materi menghafal al-qur’an tidak
sesuai.
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk
keterlibatan siswa yang tinggi dalam observasi, penyelidikan, penyelidikan,
penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam
pembelajaran tidak langsung peran guru beralih dari penceramah menjadi
fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resourse person). Guru merancang
lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat untuk memungkinkan
memberikan umpan balik pada siswa ketika mereka melakukan inkuiri. Seperti
membuat potongan-potongan kertas, sebanyak siswa dalam kelas tersebut yang
isinya potongan-potongan ayat al-qur’an, sehingga siswa akan mudah menghafal
ayat Al-qur’an.
c.
Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive
Intruction)
Strategi pembeljaran interaktif merujuk kepada bentuk
diskusi dan saling berbagai diantara peserta didik. Strategi interaktif
dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif. Didalamya
terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau mengerjakan
tugas kelompok, dan kerja sama siswa secara berpasangan.[6]
Dengan strategi ini siswa akan lebih kritis dalam berfikir, dalam peljaran
qur’an hadis ini siswa akan mudah memahami bahkan mengamalkan isi kandungan
ayat Al-qur’an, dan bisa menyelesaikan tugas bersama teman-temannya.
d.
Strategi Pembelajaran melalui pengalaman (Experiential
Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan
bentuk sekuensi induktif, berpusat pada siswa dan berprientasi pada aktifitas.
Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar
bukan hasil belajar. Jadi, strategi ini guru memberi motivasi belajar pada
siswa, dan strategi ini dalam mata pelajaran qurdis pada materi tajwid, guru
menyuruh, siswa untuk mengamati ayat al-qur’an dan menganalisisnya, juga
melatih mereka untuk membaca al-qur’an sesuai tajwidnya, sehingga siswa akan berfikir beginilah
membaca al-qur’an yang benar. Tujuan dari strategi ini adalah bukan hanya
semata-mata berorientasi pada penguasaan materi dengan menghafal, akan tetapi
lebih dari itu yaitu untuk memberikan pengalamanuntuk jangka panjang.
e.
Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, damn peningkatan
mandiri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta
didikdengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau
sebagian dari kelompok kecil.[7]
jadi, dalam mata pelajaran qurdis siswa rdiperuntukkan belajar sendiri dengan
tetap didampingi guru, misalnya membaca al-qur’an guru hanya membenarkan
kesalahan bacaan, atau seorang siswa
membaca dan yang lain mendengarkan dan mengoreksi kesalahan secara bergantian,
dengan begitu siswa akan berfikir dengan sendirinya tentang materi tersebut.
f.
Strategi Pembelajaran Inkuiri Bermuatan karakter
Istilah “Inkuiri” berasal dari Bahasa Inggris yaitu
inquiri yang berate pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah
pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis,
sehingga pesrta didik dapat meneruskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri. Dengan strategi ini siswa disuruh menganalisis pelajaran tersebut dan
menceritaka didepan teman-temannya.
Dari berbagai strategi diatas guru bisa menggunakan
strategi manapun sesuai pelajaran yang dibawa dengan mudah, sehingga tercapai
tujuan pembelajaran qur’an hadis. Sehingga siswa dapat memahami dan
mempraktekkan materi qurdis, seperti dapat membaca al-qur’an dengan benar jg
menghafalnya, dapat memehami dan mengamalkan isi kandungan ayat al-qur’an.
B.
METODE PEMBELAJARAN QUR’AN HADIS DI MI
1.
Pengertian Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode digunakan untuk
merealisasikan proses belajar mengajar
yang telah ditetapkan.
Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran dapat
diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi
proses pemblajaran pada diri pembelajar.
Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik
penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran
kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar
materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan
baik.
Dalam kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang
digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk
memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Khusus
metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor
tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri.
Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem
pembelajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan
pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode
pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan
suatu cara yang harus ditempuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan
siswa agar dapat tercapai sesuai tujuan yang ditetapkan pada mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits di MI.
2.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis Di MI
Saiful
mengemukakan sejumlah metode mengajar yang mungkin dapat dilakukan oleh guru
antara lain sebagai berikut:
1.
Metode ceramah
Metode
ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan
dari guru kepada peserta didik. Dalam kegiatan ini, informasi yang diberikan
sering kabur dan samar-samar bagi pendengarnya. Bahkan,kemungkinan jika
pendengarnya ditanya kembali tidak tau apa-apa. Jadi,sebaiknya dalam metode ini
guru menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio visual lainnya.
2.
Metode Tanya Jawab (Respons)
Metode
tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan
dan muridnya menjawab. Dalam metode Tanya jawab terdapat kelemahan dan
kelebihan, sehingga seorang guru harus benar-bear memperhatikan kesesuaian
materi pelajaran dengan metode yang akan digunakan.
Dalam
menggunakan metode Tanya jawab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pertama, jenis pertanyaan, kedua, teknik mengajukan pertanyaan, ketiga,
memperhatikan syarat-syarat penggunaan metode Tanya jawab sehingga dapat
dirumuskan langkah-langkah yang benar, keempat, memperhatikan prinsip-prinsip
metode Tanya jawab. Diantaranya prinsip keserasian, integrasi, kebebasan, dan
individual.
3.
Metode Diskusi
Metode
diskusi dapat diartikan sebagai metode untuk memecahkan suatu masalah yang
memerlukan beberapa jalan alternative yang dapat mendekati pembenaran dalam
proes pembelajaran.metode ini bila diterapkan dalam proses pembelajran akan
merangsang mrid untuk berpikir sistematis, logis, kritis, dan demokratis.
4.
Metode Karyawisata (Field-Trip)
Metode
Karyawisata adalah suatu cara pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan
mengajak anak didik keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau
peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran. Metode ini lebih
menekankan pada aspek psikomotorik karena dalam metode ini siswa lebih dituntut
keaktifannya dalam setiap kegiatan, sedangkan untuk pembinaan aspek yang lain
(kognitif dan afektif) merupakan pendorong untuk tercapainya elaborasi dari
teori-teori yang didapatkan anak didik.[8]
5.
Metode Problem Solving
Pembelajaran
ini merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran yang
berorientasi “learner centered” dan berpusat pada pemecahan masalah oleh
siswa melalui kerja kelompok. Metode problem solving sering disebut “metode ilmiah” (scientific
method) karena langkah-langkah yang digunakan adalah langkah ilmiah yang
dimulai dari; merumuskan masalah, merumuskan jawaban sementara (hipotesis),
mengumpulkan dan mencari data/ fakta, menarik kesimpulan atau melakukan
generalisasi, dan mengaplikasikan temuan kedalam situasi baru.[9]
6.
Metode Demonstrasi
Demonstrasi
merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena embantu siswa untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.[10]
C.
HUBUNGAN STRATEGI DAN METODE PEBELAJARAN QUR’AN HADIS
DI MI
Strategi mengajar dapat dikatakan sebagai perencanaan
pengajaran yang diaktualisasikan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dadang
Sulaiman bahwa penentuan strategi dalam pengajaran didasarkan pada
tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, metode-metode ada yang akan digunakan dalam
menyampaikan bahan ajaran, serta pendekatan yang paling efektif dan paling
efisien dalam membantu siswa mencapai tujuan.
Hubungan metode
dengan strategi pembelajaran digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang
bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi
pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam
berbagai metode dan teknik yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.
Jadi, strategi itu merupakan sebuah perencanaan untuk melaksanakan metode dan
tahap-tahap pembelajaran.[11]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi pembelajaran Qur’an hadis merupakan cara-cara
yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran Qur’an Hadis, sehinga akan memudahkan peserta didik mencapai
tujuan yang dikuasai di akhir kegiatan belajar.
Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI:
a.
Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).
b.
Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect
Instruction).
c.
Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive
Intruction).
d.
Strategi Pembelajaran melalui pengalaman (Experiential
Learning).
e.
Strategi Pembelajaran Mandiri.
f.
Strategi Pembelajaran Inkuiri Bermuatan karakter.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang harus
ditempuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan siswa agar dapat
tercapai sesuai tujuan yang ditetapkan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di
MI.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI:
a.
Metode Ceramah.
b.
Metode Tanya Jawab.
c.
Metode Diskusi.
d.
Metode Karyawisata.
e.
Metode Problem Solving.
f.
Metode Demonstrasi.
Hubungan metode dengan strategi pembelajaran
digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan
tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan,
yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode dan teknik yang
relevan selama proses pembelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Efferi, Adri. Materi dan Pembelajaran Qur’an
Hadits Mts-MA. Kudus: STAIN Kudus, 2009.
Khamsinah.
“Metodologi dalam Pembelajaran Jurnal UIN Alauddin Makasar Vol. 11 No. 1,” Juni
2008, 110.
Majid,
Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Ramayulis.
Metodologi Pengajaran Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2008.
Silberman,
Melvin.L. Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Bandung:
Nuansa Cendekia, 2013.
Supriadie,
Didi, dan Deni Darmawan. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya,
2012.
Uno,
Hamzah B, dan Nurdin Mohammad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.
[4] Hamzah
B Uno dan Nurdin Mohammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2013), 4–5.
[6] Melvin.L
Silberman, Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif) (Bandung:
Nuansa Cendekia, 2013), 109.
[8] Khamsinah,
“Metodologi dalam Pembelajaran Jurnal UIN Alauddin Makasar Vol. 11 No. 1,” Juni
2008, 110.
No comments:
Post a Comment