Thursday, February 21, 2019

STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN QURDIS DI MI


STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN QURDIS DI MI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadis di MI/SD“




Dosen Pengampu :
Zamzam Mustofa, S.Pd.I, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:
Fatrothul Mahmudah                 (210617205)
Putri Devi Nadila                      (210617197)
Unilatur Rochmah F                  (210617198)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Strategi dan Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Zamzam Mustofa, S.Pd.I., M.Pd. selaku Dosen pengampu matakuliah Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadis di MI/SD IAIN Ponorogo yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.


Ponorogo, 20 September 2018


                                                                                                      Penulis



Daftar Isi
Cover  ..................................................................................................................  i
Kata pengantar .....................................................................................................  ii
Daftar isi ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang ...........................................................................................  1
B.     Rumusan masalah .......................................................................................  2
C.     Tujuan penulisan .........................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
A.     Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI
1.      Pengertian Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ...........................  3
2.      Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ...........................  4
B.     Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI
1.      Pengertian Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ..........................  7
2.      Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI ...........................  8
C.     Hubungan Strategi dan Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI............... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................  12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................  13



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
           Pendidikan Agama Islam (PAI) salah satunya meliputi mata pelajaran Qur’an Hadits. Dimana al-Qur’an dan hadits merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam dan dua perkara yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad setelah beliau wafat. Jadi sudah semestinya keberadaan mata pelajaran tersebut dalam pendidikan Islam. Sehingga pendidikan Islam mampu mencetak generasi Islam yang berbasis nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadits.
           Dalam proses belajar mengajar Qur’an Hadis tidak hanya materi yang dibutuhkan guru. Ia juga  membutuhkan strategi untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bahkan strategi ini harus dipilih sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, pemilihan tersebut tidak dapat dilakukan denga asal. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, agar tujuan belajar mengajar dapat dicapai dengan optimal. Strategi memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan memaparkan tentang strategi belajar mengajar Qur’an Hadis.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI?
2.      Apa saja Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI?
3.      Apa Pengertian Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI?
4.      Apa saja Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI?
5.      Apa Hubungan Strategi dan Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.

C.     Tujuan
1.      Mengetahui dan Memahami Pengertian Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
2.      Mengetahui dan Memahami Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
3.      Mengetahui dan Memahami Pengertian Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
4.      Mengetahui dan Memahami Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI.
5.      Mengetahui dan Memahami Hubungan Startegi dan Metode Pembelajaran MI/SD.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     STRATEGI PEMBELAJARAN QUR’AN HADIS DI MI
1.      Pengertian Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis MI/SD
      Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi pembelajaran mencakup tujuan kegiatan , siapa yang teribat dlam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.[1]
      Pembelajaran adalah suatu konsepsi dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang searah, yakni diarahkan pada pencapaian tujuan (penguasaan sejumlah kompetensi). Kembali kepada Borich, persoalan yang perlu dicermati adalah bagaimana agar siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai.[2] Persoalan ini terkait erat dengan strategi pembelajaran, karena terjadinya kegiatan belajar yang optimal membutuhkan upaya-upaya strategis dan sistematis.
Andi Hakim Nasution menyatakan bahwa suatu pengajaran yang berkaitan dengan suatu materi kurikulum tertentu prinsip peterlaksanaan dipengaruhi oleh empat komponen pokok yaitu pembawa materi, penyaji materi, pendekatan dan penerima materi. Pengaturan materi kurikulum tersebut dinamakan strategi belajar mengajar.[3]
Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajran sebagaimana dikemukakan oleh para ahi pembelajran di antaranya akan dipaparkan sebagai berikiut:
a.       Kozma dan Gafur secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b.      Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cita-cita yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dlam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi tersebut meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.[4]
c.       Menurut Dimyati dan Mudjiono strategi pembelajaran dimaknai sebagai ‘kegiatan guru dalam memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek komponen pembentuk sistem instruksional, dimana untuk itu guru perlu menggunakan siasat tertentu.[5]
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Qur’an hadis merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran Qur’an Hadis, sehinga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang dikuasai di akhir kegiatan belajar.

2.      Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI
a.    Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk didalamya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasiatau mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah. Kelebihan dari stretegi ini adalah mudah direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan strategi ini utamanya adalah dalam mengembangkan kemampuan, proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan belajar kelompok. Sehingga, siswa akan pasif tidak bisa mengembangkan kreatifitasnya, jika diterapkan materi menghafal al-qur’an tidak sesuai.

Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam observasi, penyelidikan, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran tidak langsung peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resourse person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat untuk memungkinkan memberikan umpan balik pada siswa ketika mereka melakukan inkuiri. Seperti membuat potongan-potongan kertas, sebanyak siswa dalam kelas tersebut yang isinya potongan-potongan ayat al-qur’an, sehingga siswa akan mudah menghafal ayat Al-qur’an.

c.       Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Intruction)
Strategi pembeljaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagai diantara peserta didik. Strategi interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif. Didalamya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau mengerjakan tugas kelompok, dan kerja sama siswa secara berpasangan.[6] Dengan strategi ini siswa akan lebih kritis dalam berfikir, dalam peljaran qur’an hadis ini siswa akan mudah memahami bahkan mengamalkan isi kandungan ayat Al-qur’an, dan bisa menyelesaikan tugas bersama teman-temannya.

d.      Strategi Pembelajaran melalui pengalaman (Experiential Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi induktif, berpusat pada siswa dan berprientasi pada aktifitas. Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar bukan hasil belajar. Jadi, strategi ini guru memberi motivasi belajar pada siswa, dan strategi ini dalam mata pelajaran qurdis pada materi tajwid, guru menyuruh, siswa untuk mengamati ayat al-qur’an dan menganalisisnya, juga melatih mereka untuk membaca al-qur’an sesuai tajwidnya,  sehingga siswa akan berfikir beginilah membaca al-qur’an yang benar. Tujuan dari strategi ini adalah bukan hanya semata-mata berorientasi pada penguasaan materi dengan menghafal, akan tetapi lebih dari itu yaitu untuk memberikan pengalamanuntuk jangka panjang.

e.    Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, damn peningkatan mandiri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didikdengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagian dari kelompok kecil.[7] jadi, dalam mata pelajaran qurdis siswa rdiperuntukkan belajar sendiri dengan tetap didampingi guru, misalnya membaca al-qur’an guru hanya membenarkan kesalahan bacaan, atau  seorang siswa membaca dan yang lain mendengarkan dan mengoreksi kesalahan secara bergantian, dengan begitu siswa akan berfikir dengan sendirinya tentang materi tersebut.

f.      Strategi Pembelajaran Inkuiri Bermuatan karakter
Istilah “Inkuiri” berasal dari Bahasa Inggris yaitu inquiri yang berate pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga pesrta didik dapat meneruskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dengan strategi ini siswa disuruh menganalisis pelajaran tersebut dan menceritaka didepan teman-temannya.

Dari berbagai strategi diatas guru bisa menggunakan strategi manapun sesuai pelajaran yang dibawa dengan mudah, sehingga tercapai tujuan pembelajaran qur’an hadis. Sehingga siswa dapat memahami dan mempraktekkan materi qurdis, seperti dapat membaca al-qur’an dengan benar jg menghafalnya, dapat memehami dan mengamalkan isi kandungan ayat al-qur’an.

B.     METODE PEMBELAJARAN QUR’AN HADIS DI MI
1.      Pengertian Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar  yang telah ditetapkan. 
Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pemblajaran pada diri pembelajar.
Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.
Dalam kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri.
Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang harus ditempuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan siswa agar dapat tercapai sesuai tujuan yang ditetapkan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI.
     
2.      Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis Di MI
Saiful mengemukakan sejumlah metode mengajar yang mungkin dapat dilakukan oleh guru antara lain sebagai berikut:
1.      Metode ceramah
Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Dalam kegiatan ini, informasi yang diberikan sering kabur dan samar-samar bagi pendengarnya. Bahkan,kemungkinan jika pendengarnya ditanya kembali tidak tau apa-apa. Jadi,sebaiknya dalam metode ini guru menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio visual lainnya.

2.      Metode Tanya Jawab (Respons)
Metode tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan muridnya menjawab. Dalam metode Tanya jawab terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru harus benar-bear memperhatikan kesesuaian materi pelajaran dengan metode yang akan digunakan.
Dalam menggunakan metode Tanya jawab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, jenis pertanyaan, kedua, teknik mengajukan pertanyaan, ketiga, memperhatikan syarat-syarat penggunaan metode Tanya jawab sehingga dapat dirumuskan langkah-langkah yang benar, keempat, memperhatikan prinsip-prinsip metode Tanya jawab. Diantaranya prinsip keserasian, integrasi, kebebasan, dan individual.

3.      Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai metode untuk memecahkan suatu masalah yang memerlukan beberapa jalan alternative yang dapat mendekati pembenaran dalam proes pembelajaran.metode ini bila diterapkan dalam proses pembelajran akan merangsang mrid untuk berpikir sistematis, logis, kritis, dan demokratis.

4.      Metode Karyawisata (Field-Trip)
Metode Karyawisata adalah suatu cara pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak didik keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran. Metode ini lebih menekankan pada aspek psikomotorik karena dalam metode ini siswa lebih dituntut keaktifannya dalam setiap kegiatan, sedangkan untuk pembinaan aspek yang lain (kognitif dan afektif) merupakan pendorong untuk tercapainya elaborasi dari teori-teori yang didapatkan anak didik.[8]

5.      Metode Problem Solving
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran yang berorientasi “learner centered” dan berpusat pada pemecahan masalah oleh siswa melalui kerja kelompok. Metode problem solving  sering disebut “metode ilmiah” (scientific method) karena langkah-langkah yang digunakan adalah langkah ilmiah yang dimulai dari; merumuskan masalah, merumuskan jawaban sementara (hipotesis), mengumpulkan dan mencari data/ fakta, menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi, dan mengaplikasikan temuan kedalam situasi baru.[9]

6.      Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena embantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.[10]

C.     HUBUNGAN STRATEGI DAN METODE PEBELAJARAN QUR’AN HADIS DI MI
Strategi mengajar dapat dikatakan sebagai perencanaan pengajaran yang diaktualisasikan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dadang Sulaiman bahwa penentuan strategi dalam pengajaran didasarkan pada tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, metode-metode ada yang akan digunakan dalam menyampaikan bahan ajaran, serta pendekatan yang paling efektif dan paling efisien dalam membantu siswa mencapai tujuan.
Hubungan metode dengan strategi pembelajaran digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode dan teknik yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi, strategi itu merupakan sebuah perencanaan untuk melaksanakan metode dan tahap-tahap pembelajaran.[11]


 
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi pembelajaran Qur’an hadis merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran Qur’an Hadis, sehinga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang dikuasai di akhir kegiatan belajar.
Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis di MI:
a.       Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).
b.      Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction).
c.       Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Intruction).
d.      Strategi Pembelajaran melalui pengalaman (Experiential Learning).
e.       Strategi Pembelajaran Mandiri.
f.        Strategi Pembelajaran Inkuiri Bermuatan karakter.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang harus ditempuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan siswa agar dapat tercapai sesuai tujuan yang ditetapkan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran Qur’an Hadis di MI:
a.       Metode Ceramah.
b.      Metode Tanya Jawab.
c.       Metode Diskusi.
d.      Metode Karyawisata.
e.       Metode Problem Solving.
f.        Metode Demonstrasi.
Hubungan metode dengan strategi pembelajaran digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode dan teknik yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
Efferi, Adri. Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadits Mts-MA. Kudus: STAIN Kudus, 2009.
Khamsinah. “Metodologi dalam Pembelajaran Jurnal UIN Alauddin Makasar Vol. 11 No. 1,” Juni 2008, 110.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Ramayulis. Metodologi Pengajaran Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2008.
Silberman, Melvin.L. Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Bandung: Nuansa Cendekia, 2013.
Supriadie, Didi, dan Deni Darmawan. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya, 2012.
Uno, Hamzah B, dan Nurdin Mohammad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.



[1] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 3–4.
[2] Didi Supriadie dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung: Rosdakarya, 2012), 127.
[3] Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadits Mts-MA (Kudus: STAIN Kudus, 2009), 25.
[4] Hamzah B Uno dan Nurdin Mohammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), 4–5.
[5] Supriadie dan Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, 127.
[6] Melvin.L Silberman, Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif) (Bandung: Nuansa Cendekia, 2013), 109.
[7] Ibid, 194.
[8] Khamsinah, “Metodologi dalam Pembelajaran Jurnal UIN Alauddin Makasar Vol. 11 No. 1,” Juni 2008, 110.
[9] Majid, Strategi Pembelajaran, 212–213.
[10] Ibid, 197.
[11] Ramayulis, Metodologi Pengajaran Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), 2.

 

No comments:

Post a Comment