Thursday, February 21, 2019

Materi dan Pembelajaran Al-QUR'AN Hadist Kelas 4 MI


PEMBELAJARAN ALQUR’AN DAN HADIST MADRASAH IBTIDA’IYAH SEMESTER
GENAP DAN GANJIL 1/2
Makalah disusun untuk memenuhi mata kuliah
Study Hadist

Dosen Pengampu
ZAMZAM MUSTOFA M,Pd
Di susun oleh :
1.      Indmas Tresna Pratiwi (210617187)
2.      Rika Wahyu Widiyanti (210617207)


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
November 2018

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan, mengatur  dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan. Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern, seluruh elemen dan komponen bangsa harus menyiapkan generasi masa depan yang tangguh melalui beragam ikhtiyar komprehensif. Hal ini dilakukan agar seluruh potensi generasi dapat tumbuh kembang menjadi hamba Allah yang dengan karakteristik beragama secara baik,  memiliki cita rasa religiusitas, mampu memancarkan kedamaian dalam totalitas kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak yang terjadi dalam diri seseorang dalam beragam dimensinya. Sebagai ajaran yang sempurna dan fungsional, agama Islam harus diajarkan dan diamalkan dalam kehidupan nyata, sehingga akan menjamin terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikemas menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linear akan dipelajari menurut jenjangnya. Pengemasan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan Madrasah.
Ponorogo ,12 November 2018

                                                                                                                 Penyusun
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) TINGKAT  MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN :  Al-Qur'an Hadis
KELAS IV SEMESTER GANJIL
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
1.1. Menerima Q.S. an-Nasr (110), alKautsar (108), dan al-Adiyat (100) sebagai firman Allah Swt.
1.2. Mengamalkan ajaran Q.S. an-Nasr (110), al-Kautsar (108), dan al-Adiyat (100) dalam kehidupan sehari-hari
1.3. Meyakini bahwa semua rezeki dan pertolongan pada hakikatnya berasal dari Allah Swt.
1.4. Meyakini bahwa niat merupakan syarat sahnya suatu ibadah
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
2.1. Memiliki sikap bersyukur sebagai implementasi dari pemahaman  Q.S. anNasr (110) al-Kautsar (108) dan al-Adiyat (100)
2.2. Terbiasa memiliki niat yang benar dan baik  dalam melakukan ibadah
2.3     Memiliki perilaku takwa dalam kehidupan sehari-hari
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
3.1. Mengetahui arti Q.S. an-Nasr (110) dan al- Kautsar (108)
3.2. Memahami isi kandungan Q.S. anNasr (110) dan al- Kautsar (108)
3.3. Mengenal Q.S. al-Adiyat (100)
3.4. Memahami  hukum bacaan Izhar  dan Ikhfa’
3.5. Mengetahui arti hadis tentang niat riwayat al-Bukhari dari Umar bin Khattab .
3.6. Memahami isi kandungan hadis tentang niat  riwayat al-Bukhari dari Umar bin Khattab
3.8. Memahami isi kandungan hadis tentang takwa riwayat at-At-Tirmizi dari Abu Dzar
3.7. Mengetahui arti hadis tentang takwa riwayat at-At-Tirmizi dari Abu Dzar
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1. Membaca Q.S. an-Nasr (110), alKautsar (108) dan al-Adiyat (100)secara benar dan fasih
4.2. Menghafalkan Q.S. al-Adiyat  (100) secara benar dan fasih
4.3. Menerapkan hukum bacaan Izhar  dan Ikhfa’
4.4. Menghafalkan hadis tentang niat riwayat al-Bukhari dari Umar bin Khattab r.a.
4.5. Menghafalkan hadis tentang takwa riwayat at-at-At-Tirmizi dari Abu Dzar

KELAS IV SEMESTER GENAP
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menerima  Q.S. al-Lahab (111) dan al-Insyirah (094) sebagai firman Allah Swt.
1.2 Mengamalkan ajaran Q.S. al-Lahab (111) dan al-Insyirah (094)
1.3 Meyakini bahwa Allah akan melapangkan rezeki dan memanjangkan umur orang yang gemar bersilaturrahim .

2.  Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
2.1 Terbiasa menghindari akhlak tercela sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Lahab (111)
2.2 Terbiasa berperilaku gemar bersilaturahmi sebagai implementasi dari pemahaman hadis tentang silaturahmi riwayat al-Bukhari Muslim dari Anas.
2.3 Memiliki perilaku mencintai AlQur'an dan  Hadis.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 
3.1 Mengetahui arti Q.S. al-Lahab (111)
3.2 Memahami isi kandungan Q.S.alLahab (111) 3
3.3 Mengenal Q.S. al-Insyirah (094)
3.4 Mengetahui arti hadis tentang silaturahmi   riwayat al-Bukhari Muslim dari Anas.
3.5 Memahami hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
4.1 Membaca Q.S. al-Insyirah (094) secara benar dan fasi
4.2 Menghafalkan Q.S. al-Insyirah (094) secara benar dan fasih
4.3 Menghafalkan hadis tentang silaturahmi  riwayat al-Bukhari Muslim dari Anas
4.4 Menerapkan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab






Daftar isi
Kata Pengantar  ........................................................................................................ iii
Daftar Isi ................................................................................................................... viii Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar   ............................................................... xiii
BAB 1
Pendahuluan………………………………………………………………………..2
Semester 1
Pelajaran 1 Mari Belajar Surah An Nasr   ............................................................... 3
Pokok kandungan surah al kausar ……………………………………………….5
Pokok kandungan surah al ‘adiyat ……………………………………………….6
Kandungan hadist tentang niat ……………………………………………………10
Semester 2
Surah al-Lahab ……………………………………………………………………..11
Kandungan surah al-Lahab ………………………………………………………..12
Hadis Tentang Silaturahmi …………………………………………………………14
Hukum Bacaan Nun Sukun Dan Tanwin …………………………………………..16
BAB 111
PENUTUP
Kesimpulan dan saran ……………………………………………………………….20
Daftar pustaka ………………………………………………………………………..21

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Upaya untuk memperkenalkan Al-Qur’an  Hadits sejak dini menjadi hal yang penting. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits diarahkan untuk menumbuh kembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an, sehingga memperoleh pengetahuan yang baik dan benar.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah, menekankan proses kegiatan belajar yang berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim terhadap ajaran tersebut. Di antaranya adalah membaca, menulis, mengartikan, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an. Untuk dapat memenuhi target pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru tentunya harus mempersiapkan metode-metode yang digunakan dalam menyampaikan materinya. Selain itu, seorang pendidik yang baik juga dituntut untuk mempersiapkan sumber belajar dengan baik demi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
B.       Rumusan Masalah
1.         menjelaskan tentang surah  - surah pendek beserta kandungan
2.   mengetahui tanda-tanda bacaan  
3.    mengetahui adat dan sopan santun bersilaturahmi
  

C.      TUJUAN
Memahami pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah dan pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan untuk proses pembelajaran tersebut. Memahami sumber-sumber belajar dan media pembelajaran Al-Qur’an dan hadits.


BAB 11
PEMBAHASAN
Al-Qur’an Hadis Semester 1
1.      Surah an nashr
A.     Ringkasan materi
a.       Surat an nashr termasuk golongan surah makiyah walaupun diturankan dikota mekah. Karena surah ini turun sesudah Nabi Muhammad SAW hijrah ke madinah.
b.      Surah an nashr terdiri dari 3 ayat dan merupakan surat ke 110 dari 114 surat dalam Al-Quran.
c.       Kata an nashr diambil dari ayat pertama dalam surah an nashr yang pertolongan.
B.     Lafal surah an nashr
Description: images.jpg
C.     Terjemah surah an nashr
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
a.  Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
b.  dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
c.   maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-
Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
D.     Pokok kandungan surah an nashr
a.       Surah an-Nasr tergolong surah Madaniyyah tetapi diturunkan di Makkah
sesudah hijrah, terdiri dari 3 ayat, merupakan surah yang ke 110 dalam al-
Qur’an, diturunkan setelah surah At-Taubah. An-Nasr artinya pertolongan
b.  Agama yang dibawa Nabi  Muhammad saw. pasti membawa kemenagan
c.  Allah memerintahkan kepada hambanya agar senantiasa berdoa dan meminta
pertolongan  kepadanya.
d. Kita diperintah bertobat dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa
yang telah kita perbuat
e. Pertolongan dan kemenangan datangnya dari Allah. Kewajiban manusia
berusaha dan berdoa serta mensucikan nama Allah dan bersyukur kepadanya.[1]
2.      Surah al kausar
A.     Ringkasan materi
a.       Surah al kausar termasuk golongan surah makkiyah ( diturunkan di mekkah).
b.      Surah al kausar terdiri 3 ayat dan merupakan suraj ke 108 dari 114 surah dalam Al-Quran.
c.       Kata al kausar diambil dari ayat pertama dalam surah alkausar yang berarti nikmat yang banyak.
B.     Lafal surah al kausar

C.     Terjemah surah al kausar
a.       Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
b.      Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah
dan mendekatkan diri kepada Allah).
c.        Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat
Allah).     
D.     Pokok kandungan surah al kausar
a.       Surah al-Kautsar merupakan surah ke-108 dalam Al-Qur'an, tergolong surah
Makkiyah, terdiri dari 3 ayat, al-Kautsar artinya nikmat yang banyak.          
b.      Allah menganugerahkan kepada Nabi Muhammad saw. dan umatnya nikmat
yang banyak, oleh karena itu kita diperintahkan untuk bersyukur dengan
melaksanakan salat dan berkurban.
c.       Orang  yang membenci Nabi Muhammad saw. dan ajarannya adalah orang
yang terputus dari rahmat Allah, mereka tidak akan mendapat kebaikan di
dunia maupun akhirat.[2]

3.      Surah  al ‘adiyat
A.     Ringkasan materi
a.       Surah al ‘adiyat terdiri atas 11 ayat dan tergolong surah makkiyah.
b.      Surah ini diturunkan setelah surah al ‘asr.
c.       Nama al ‘adiyat diambil dari kata al ‘Aadiyaat yang berarti berlari kencang yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
B.     Lafal surah al ‘adiyat

Description: images(1).jpg
C.     Terjemah surah al ‘adiyat
a.       Demi kuda perang yang berlari terengah-engah,
b.      Dan kuda yang memercikkan bunga api ( dengan pukulan kuku kakinya),
c.       Dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi.
d.      Sehingga menerbangkan debu,
e.       Lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
f.        Sungguh, manusia itu sangat ingkar (tidak bersyukur) kepada tuhannya,
g.       Dan sesunguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya.
h.       Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
i.         Maka tidaklah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan.
j.        Dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
k.      Sungguh, tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.[3]
D.     Pokok kandungan surah al ‘adiyat
4.      Idhar  dan ikhfa
 1. Pengertian
a. Izhhar (  إِظْهَارْ   )
Izhhar artinya jelas. Nun mati/tanwin dibaca izhhar (jelas) apabila bertemu dengan huruf halqi (tenggorokan) yang jumlahnya ada 6 yaitu  ء ه ى ح خ ع غ . Keenam huruf ini semua makhrajnya pada tenggorokan (halqi) sehingga bacaan izhharnya disebut juga Izhhar Halqi ( إِظْهَارْ حَلْقِيْ ). Cara membacanya harus jelas bacaan nun mati/tanwinnya, tidak boleh terpengaruh oleh huruf sesudahnya. Contoh bacaan Izhhar Halqi dalam kalimat dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
Tertulis
Dibaca
Keterangan
 1
يَنْئَوْنَ
يَنْئَوْنَ
نْ
bertemu dengan huruf
ء
 2
كُلٌّ اَمَنَ
كُلٌّ اَمَنَ
Tanwin
bertemu dengan huruf
ء
 3
يَنْهَوْنَ
يَنْهَوْنَ
نْ
bertemu dengan huruf
هى
 4
قَوْمٍ هَادٍ
قَوْمٍ هَادٍ
Tanwin
bertemu dengan huruf
هى
 5
مِنْ عِلْمٍ
مِنْ عِلْمٍ
نْ
bertemu dengan huruf
ع
 6
جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
Tanwin
bertemu dengan huruf
ع
 7
مِنْ غِلٍّ
مِنْ غِلٍّ
نْ
bertemu dengan huruf
غ
 8
عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
Tanwin
bertemu dengan huruf
غ
 9
وَانْحَرْ
وَانْحَرْ
نْ
bertemu dengan huruf
ح
10
حَمِيْمٌ حَمِيْمًا
حَمِيْمٌ حَمِيْمًا
Tanwin
bertemu dengan huruf
ح
11
مِنْ خَيْرٍ
مِنْ خَيْرٍ
نْ
bertemu dengan huruf
خ
12
نِدَاءً خَفِيًّا
نِدَاءً خَفِيًّا
Tanwin
bertemu dengan huruf
خ
b.  Ikhfa’ (  إِخْفَاءْ  )
Ikhfa’ artinya menyamarkan. Di sini ikhfa’ berarti pengungkapan huruf yang mati dan tersembunyi dari tasydid pada bacaan antara izhhar dan idgham dengan mendengungkan huruf yang pertama. Nun mati/tanwin dibaca ikhfa’ apabila bertemu dengan semua huruf hijaiyyah selain huruf-huruf  izhhar, idgham, dan iqlab. Jumlah huruf ikhfa’ ada 15, yaitu ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق  ك. Cara membacanya adalah suara nun mati/tanwin masih tetap terdengar tetapi samar-samar antara izhhar dan idgham dan terus bersambung dengan makhraj huruf sesudahnya, sehingga kedengarannya seperti ‘ng’ jika bertemu   ق ك dan adakalanya seperti ‘ng’ dan ‘ny’ jika bertemu huruf  ث ذ ز س ش ظ ف  dan ada kalanya seperti ‘ny’ jika bertemu huruf ج dan ada kalanya tetap berbunyi nun jika bertemu dengan huruf  ت د ض ط. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut.[4]
No.
Tertulis
Dibaca
Keterangan
 1.
اُنْصُرْنَ
اُنْصُرْنَ
نْ
bertemu dengan huruf
ص
 2.
رِجَالٌ صَدَقُوْا
رِجَالُنْ صَدَقُوْا
tanwin
bertemu dengan huruf
ص
 3.
مُنْذِرٌ
مُنْذِرُنْ
نْ
bertemu dengan huruf
ذ
 4.
صَوَابًا ذَلِكَ
صَوَابَنْ ذَلِكَ
tanwin
bertemu dengan huruf
ذ
 5.
مَنْثُوْرًا
مَنْثُوْرَنْ
نْ
bertemu dengan huruf
ث
 6.
شِهَابٌ ثَاقِبٌ
شِهَابُنْ ثَاقِبُنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ث
 7.
اِنْ كُنْتُمْ
اِنْ كُنْتُمْ
نْ
bertemu dengan huruf
ك
 8.
مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
مُسْرِفُنْ كَذَّابُنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ك
 9.
مَنْ جَاءَ
مَنْ جَاءَ
نْ
bertemu dengan huruf
ج
10.
عَيْنٌ جَارِيَةٌ
عَيْنُنْ جَارِيَتُنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ج
11.
يُنْشِئُ
يُنْشِئُ
نْ
bertemu dengan huruf
ش
12.
لِنَفْسٍ شَيْئًا
لِنَفْسِنْ شَيْئَنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ش
13.
مِنْ قَبْلُ
مِنْ قَبْلُ
نْ
bertemu dengan huruf
ق
14.
سَلاَمٌ قَوْلاً
سَلاَمُنْ قَوْلَنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ق
15.
مِنْ سُهُوْلِهَا
مِنْ سُهُوْلِهَا
نْ
bertemu dengan huruf
س
16.
بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ
بِقَلْبِنْ سَلِيْمِنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
س
17.
اَنْدَادًا
اَنْدَادَنْ
نْ
bertemu dengan huruf
د
18.
قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ
قِنْوَانُنْ دَانِيَتُنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
د
19.
اِنْطَلَقُوْا
اِنْطَلَقُوْا
نْ
bertemu dengan huruf
ط
20.
بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ
بَلْدَتُنْ طَيِّبَتُنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ط
21.
اَنْزَلْنَا
اَنْزَلْنَا
نْ
bertemu dengan huruf
ز
22.
نَفْسًازَكِيَّةً
نَفْسَنْ زَكِيَّتَنْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ز
23.
لِيُنْفِقْ
لِيُنْفِقْ
نْ
bertemu dengan huruf
ف
24.
خَالِدًا فِيْهَا
خَالِدَنْ فِيْهَا
tanwin
bertemu dengan huruf
ف
25.
مِنْ تَحْتِهَا
مِنْ تَحْتِهَا
نْ
bertemu dengan huruf
ت
26.
جَنَّاتٍ تَجْرِىْ
جَنَّاتِنْ تَجْرِىْ
tanwin
bertemu dengan huruf
ت
27.
مَنْضُوْدٍ
مَنْضُوْدِنْ
نْ
bertemu dengan huruf
ض
28.
كُلاًّ ضَرَبْنَا
كُلاًّ ضَرَبْنَا
tanwin
bertemu dengan huruf
ض
29.
يَنْظُرُوْنَ
يَنْظُرُوْنَ
نْ
bertemu dengan huruf
ظ
30.
قُرًى ظَاهِرَةً
قُرَنْ ظَاهِرَةً
tanwin
bertemu dengan huruf
ظ


5.      Hadist tentang niat
A.     Lafal hadist tentang niat
Description: images(5).jpg
B.     Terjemah hadist tentang niat

Dari Umar bin Khattab ra. Berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersbda:
Sesungguhnya sah atau tidaknya suatu amal, bergantung kepada niatnya. Dan yang
dinggap amal setiap orang adalah apa yang ia diniatkan.
 (Hadis Riwayat Bukhari Muslim)[5]
C.     Kandungan hadist tentang niat
a. Niat adalah menyengaja melakukan sesuatu yang diikuti dengan
perbuatan.
b. Niat sangat menentukan sahnya suatu ibadah
c. Hal yang membedakan antara kebiasaan dan ibadah adalah niatnya.
d. Allah akan menerima amal ibadah seseorang yang diniatkan secara ikhlas
semata-mata mengharap ridla-Nya  
e.  Hindarilah perbuatan (amal ibadah) karena ingin dilihat (ria) atau ingin
didengar (sum’ah) orang lain.[6]
6.      Hadist tentang taqwa
A.      Lafal hadist tentang taqwa
Description: images(6).jpg
B.     Terjemah hadist tentang taqwa
Dari Abu Dzar r.a. berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Bertakwalah kepada Allah
di manapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik,
niscaya akan menghapuskannya dan bergaullah  kepada manusia dengan akhlak
yang baik”  (HR. at-Tirmidzi)
C.     Pokok Isi kandungan hadis tentang takwa riwayat At-Tirmizi dari Abu Dzar
a. Takwa menurut bahasa artinya patuh, taat atau menjaga.  Sedangkan menurut
istilah takwa adalah menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b. Takwa harus dilakukan di setiap tempat dan waktu
c. Apabila kita sudah terlanjur melakukan perbuatan yang buruk, maka hendaknya
mengikutinya dengan perbuatan baik agar bisa menghapusnya.
d. Kita harus bergaul kepada sesama manusia dengan akhlak yang mulia
e. Orang yang bertakwa memperoleh kedudukan yang mulya di sisi Allah.
SEMESTER 2 (GENAP )
A.      Surah al-Lahab
Surah al-Lahab adalah surah yang ke 11 dari 114 surah yang ada didalam al-qu’an. Sura ini terdiri atas lima ayat dan termasuk surah makkiyah nama al-Lahab diambil dari ayat tiga yang berarti gejolak api. Surah al-Lahab turun sesudah surah an-Nasr. Dinamakan al-Lahab karena didalamnya menceritakan tentang pertentangan Abu Lahab dan istrinya terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW. Dan balasan yang akan diterimanya.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS0zVNxkuPf0wsW0Ypr8DfaCDlMh2eJE3V9IRed5gDix43nO4dS7uA11tq1zcXHwx-E-w7gvUZJEJFnHkntTceMjH92FtDsUggAlMi2U6ibwszmPTLqEzqyDgCJU5dR9-O1PURFydWnxg/s1600/Al-Lahab.jpgMembaca surah al-Lahab








Artinya :Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih , maha penyayag
1)      Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia 
2)      Tidaklah berguna hartanya dan apa yang dia usahakan
3)      Kelak dia akan dimasukkan ke dalam api yang begejolak (neraka )
4)      Dan (begitu pula) istrinya , pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)
5)      Dilehernya ada tali sabut yang dipintal.

1)      Kandungan surah al-Lahab
Abu Lahab adalah paman nabi Muhammad SAW. Nama kecil Abu Lahab adalah Abdul Uzza adalah nama berhala yang dipuja orang kafir Quraisy. Disebut Abu lahab karena wajahnya yang tampan dan bersinar terang .istrinya bernama Arwa , saudara Abu Sofyan.
Sebelum Nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi rosul , antara Abu Lahab dan beliau berhubungan baik , namun ketika Nabi Muhammad SAW. Menerima perintah untuk mendakwahkan agama islam . Abu Lahab berbalik memusuhinya .Abu Lahab dengan berbagai cara memusuhi dan menghalangv-halangi dakwah beliau.
Surah al-Lahab memberikan ancaman kepada Abu Lahab yang telah memnentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Meskipun harta benda Abu Lhab sangat banya, semua itu tidak akan menyelamatkan dari siksa allah swt . dia akan dimasukkan kedalam api neraka yang menyala-nyala sangat pans
Arwa, istrinya Abu lLahab , juga mendapat ancaman karena selalu membantu menghalang-halangi dakwah Nabi Muhammad SAW. Karena perbuatanya itu , dia pun akan dimasukan kedalam api neraka yang menyala-nyala bersama Abu Lahab.
B.     Surah al-Insyirah
Surah ini termasuk golongan surat makkiyah dan surah yang ke -94 dalam Al-Qur’an. Surah al-Insyirah terdiri dari 8 ayat. Surah ini diturunkan sesudah surah ad-Duha. Nama al-Insyirah diambil dari lafal nasyrah  pada ayat pertama yang berarti melapangkan.
Sebelum mempelajari terjemah dan kandungan surah al-Insyirah, mari kit abaca lafal ayat berikut dengan baik dan benar.
 أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
1. Alam nasyrah laka shadrak(a)
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu (Muhammad) dadamu,"

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ


2. Wawadha'naa 'anka wizrak(a)
"dan (bukankah) Kami telah menghilangkan darimu bebanmu," 

الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ

3. Al-ladzii anqadha zhahrak(a)
"yang memberatkan punggungmu." 

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

4. Warafa'naa laka dzikrak(a)
"Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu."

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

5. Fa-inna ma'al 'usri yusran
"Karena sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan,"


إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا


6. Inna ma'al 'usri yusran
"Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ


7. Fa-idzaa faraghta faanshab
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,"
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَب


8. Wa-ila rabbika faarghab
"dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap." 


1.      Kandumgan suirah al-Insyirah
Surah al-Insyirah menerangkan bahwa kemudahan akan mengikuti kesulitan rasulullah SAW Dalam menyampaikan dakwah, Allah Swt. Telah mempersiapkan Rasulullah saw. Untuk menerima tanggung jawab yang berat , yaitu menyampaikan dakwah.Allah swt. Membuka hati beliau untuk menerima ilmu dan hikmah. Semua itu menjadi bekal untuk memikul beban dakwah. Dengan demikian, Rasulullah saw, tidak merasa berat memikulnya.
Allah Swt. Memerintahkan agar setelah menunaikan sesuatu tugas, disusul dengan mengerjakan tugas yang lain.
Di ayat lain juga disebut apabila telah selesai (dari sesuatu urusan ) , tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Artinya ketika kita sudah mengerjakan sesuatu, janganlah santai-santai atau menyia-nyiakan waktu. Isilah dengan sesuatu yang bermanfaat , bekerja lebih keras , belajar lebih tekun, dan mengerjakan amal saleh lebih baik.
C.     Hadis Tentang Silaturahmi
Silaturahmi merupakan perbuatan yang terpuji. Islam telah mengatur tata cara silaturahmi.manfaat silaturahmi sangat besar bagi diri kita maupun orang lain. Allah akan memberikan pahala kepada orang yang senang bersilaturahmi.
Banyak manfaat yang kita peroleh dari silaturahmi, antara lain bertambah erat rasa persaudaraan kita, bahkan Allah Swt akan melapangkan rezeki kita. Silaturahmi tidak hanya sebatas mengunjungi sanak keluarga, tetapi juga teman-teman kita.[7]
1.      Melafalkan Hadis Tentang Silaturahmi
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjalin hubungan baik kepada siapapun. Caranya dengan mengadakan silaturahmi. Mari kit abaca dua hadist tentang silaturahmi.

Hadis 1
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
”Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS. Muhammad: 22).
Hadis 2

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرَّحِمَ شَجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَقَالَ اللَّهُ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya rahim itu berasal dari Arrahman lalu Allah berfirman, “Siapa menyambungmu Aku menyambungnya dan barangsiapa memutusmu aku memutusnya.” (HR. Bukhari)

2.      Kandungan Hadist Tentang silaturahmi
Sangat penting silaturahmi terhadap keluarga. Ancaman orang yang memutuskan     silaturahmi adalah tidak akan masuk surga. Untuk mempererat persatuan. Kita harus silaturahmi, baik dengan keluarga maupun tetangga. Tetangga adalah keluarga yang paling dekat. Ketika kita sakit ,susah dan butuh pertolongan, yang pertama kali membantu adalah tetangga. Oleh karena itu, kita harus berbuat baik dengan tetangga.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam hidup bertetangga. Di antaranya saling menolong, mengunjungi , menjaga keamanan lingkungan, dan mengingatkan untuk beribadah kepada Allah. [8]
Bersilaturahmi adalah mengunjungi sanak keluarga atau teman, baik yang dekat maupun yang jauh. Tujuannya adalah agar persaudaraan antara satu dan yang lain salin kuat. Dan mengucap salam ketika bertamu , berbicara sopan santun, berjabat tangan, berbicara dengan bahasa yang santun, dan gunakan waktu yang tepat untuk bersilaturahmi.
D.    Hukum Bacaan Nun Sukun Dan Tanwin
Menurut bahasa, Idgam berarti memasukkan atau meleburkan. Menurut istilah, Idgam berarti memasukkan huruf mati ke dalam huruf hidup berikutnya seakan terdapat tanda tasydid.
Bacaan Idgam dalam hokum Nun sukun atau tanwin ada dua, yaitu Idgam Bigunnah dan Idgam bilagunnah. Idgam bigunnah berarti memasukkan dengan mendengung , sedangkan Idgam bilagunnah berarti memasukkan dengan tanpa suara dengung.
a)      Idgam Bigunnah
Idgam bighunnah ini artinya idgham yang memakai dengung (ghunnah). Huruf idgham bighunnah ini ada empat: ي  (ya’), ن (nun), م (mim) dan, و (wawu), atau sering disingkat dalam satu kalimat يَنْمُوْ  (yanmuw).
Description: https://portal-ilmu.com/wp-content/uploads/2017/12/tabel-idgham-bighunnah.pngContoh:



Contoh :
هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ = tanwin bertemu lam

مِّن رَّبِّهِمْ = nun mati bertemu ro'

وَلَكِن لاَّ = nun mati bertemu lam

ظُلُمَاتٍ لاَّ  = tanwin bertemu lam

رِزْقاً لَّكُمْ  = tanwin bertemu lam
b)      Idgam Bilagunnah
Idgham bilaghunnah ini dibaca ketika huruf nun suskun (mati) atau harakat tanwin bertemu dengan huruf  ل (lam) dan ر (ra’), cara membacanya adalah suara nun sukun atau tanwin masuk ke huruf ra atau lam. Namun tidak boleh mendengung.
Contoh:
هُدًى مِّن        = tanwin bertemu mim

غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ  = tanwin bertemu wawu

مَن يَقُولُ     = nun mati bertemu ya'

أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ= tanwin bertemu mim

فِرَاشاً وَالسَّمَاء = tanwin bertemu wawu  
c)      Bacaan Iqlab
Bacaan Iqlab adalah salah satu dari beberapa hukum tajwid yang terjadi ketika terdapat huruf Nun Sukun ( نْ ) ataupun tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Ba' ( ب ). Arti dari Iqlab adalah menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.
Cara Membaca Bacaan Iqlab
Cara membaca hukum Iqlab ini adalah dengan cara beralih  atau mengubah huruf  نْ  ataupun tanwin  ــًــ, ــٍــ, ــٌــ menjadi suara huruf Mim Sukun  ( مْ ), oleh sebab itu saat terjadi Nun Mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf Ba' (ب ), maka bibir atas dan bawah akan tertutup sebagaimana posisinya, serta juga diiringi dengan suara dengung sekitar 1 Alif (2 harakat).

Kalimat
Keterangan
                      فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ
Nun mati bertemu ba’
لَئِنْ بَسَطْتَ
Nun mati bertemu ba’
مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ
Nun mati bertemu ba’
عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ
Nun mati bertemu ba’
مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ
Nun mati bertemu ba’
مِنْ بَحِيرَةٍ وَلَا سَائِبَةٍ
Nun mati bertemu ba’



 
BAB 111
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Tujuan dan pendekatan pembelajaran Al-qur’an dan Hadits adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan terampil melaksanakan isi kandungan Al-Qur’an-Hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sedangkan Sumber belajar dan media belajar adalah kedua komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar dalam menunjang pembelajaran, dengan penyampaian komunikasi yang apik dan dapat dipahami serta diterima oleh peserta didik.

B.       SARAN
Guru harus menguasai materi terlebih dahulu sebelum menyampaikan pelajaran dan dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran yang tepat. Karena sumber belajar dan media yang tepat adalah unsur penunjang dalam proses komunikasi, maka jenis bentuk dan fungsinya sangat ditentukan oleh jenis, bentuk, dan tujuan komunikasi itu sendiri.


Daftar pustaka
Faizin  Hamam, buku Alquran hadis kelas lV (2014, CV. LESTARI ILMU),M

Fata coirul cinta Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas IV Madrasah Ibtidaiyah


[1]Faizin  Hamam, buku Alquran hadis kelas lV (2014, CV. LESTARI ILMU),M hal 1
[2] Faizin  Hamam, buku Alquran hadis kelas lV (2014, CV. LESTARI ILMU),M hal 12
[3] Faizin  Hamam, buku Alquran hadis kelas lV (2014, CV. LESTARI ILMU),M hal 22
[4] Ibid, hal 62
[5] Ibid, hal 35
[6] Ibid, hal 35
[7] Ibid hal 113 -115
[8] Ibid 113 – 128






No comments:

Post a Comment