EVALUASI
PEMBELAJARAN QUR’AN DAN HADITS DI SD/MI
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran
Qur’an Dan Hadits Di SD/MI
Dosen
Pengampu :
Zamzam Mustofa, S.Pd.I,
M.Pd.
Oleh Kelompok 5 :
Lukdhatul Mukaromah (210617192)
Lutfi Nurli Naili (210617203)
Shima Faradila (210617202)
GMI F
JURUSAN PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
OKTOBER
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puja dan puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Alah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan dengan tanpa
adanya halangan suatu apapun.
Kedua kalinya, saya
ingin berterima kasih kepada Bapak Zamzam Mustofa, S.Pd.I, m.Pd. selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Qur’an dan Hadits di SD/MI yang selama ini telah
membimbing kami serta memberikan ilmunya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan semoga apa yang kami susun ini dapat
diterima oleh bapak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i........
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A.
Pengertian Pembelajaran...................................................................... 2
B.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran......................................................... 4
C.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................. 5
D.
Subjek dan Objek Evaluasi Pembelajaran............................................. 6
E.
Prinsip Evaluasi Pembelajaran............................................................... 7
F.
Prosedur dan Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI................ 8
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A.
Kesimpulan........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha yang di sengaja untuk
memungkinkan siswa mengalami perkembangan melalui proses belajar mengajar.
Program pengajaran dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan tertentu. Tujuan itu
ialah supaya siswa mengalami perubahan yang positif. Penilaian berati usaha
untuk mengetahui sejauh mana perubahan itu telah terjadi melalui kegiatan
belajar mengajar. Untuk mengetahui seberapa tujuan itu tercapai maka perlu
adanya evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan
sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan
tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa itu pembelajaran Qur’an dan Hadits Sd/mi?
2)
Apa tujuan dan fungsi pembelajaran Qur’an dan Hadits di SD/MI?
3)
Apa itu Evaluasi Pembelajaran?
4)
Apa tujuan dan fungsi dari Evaluasi Pembelajaran?
5)
Siapa subjek dan objek dalam Evaluasi Pembelajaran?
6)
Bagaimana prinsip dan langkah-langkah melaksanakan Evaluasi Pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “instruction”, terdiri dari dua
kegiatan utama, yaitu: belajar (learning) dan mengajar (teaching), kemudian
disatukan dalam satu aktivitas, yaitu kegiatan belajar-mengajar yang
selanjutnya populer dengan istilah pembelajaran (Instruction).[1]
Pembelajaran intinya adalah “perubahan”, dan perubahan tersebut diperoleh
melalui aktivitas merespon terhadap lingkungan pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dengan
lingkungannya untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembelajaran
merupakan proses interaksi edukatif antara dua unsur yaitu siswa yang belajar
dan guru yang mengajar, dan berlangsung dalam suatu ikatan untuk mencapai
tujuan tertentu. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dalam
kegiatan pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan yang ada
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran
Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar
siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan al-Qur’an
dan Hadits melalui kegiatan pendidikan.
1.
Pengertian Mata Pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah
Mata pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah
adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan
menulis al-Qur’an dan Hadits dengan benar. Selain itu juga mencangkup hafalan
terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara
sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak
terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan.[2]
Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk :
a.
Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut:
rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran
diri.
b.
Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup,
dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c.
Fondasi bagi pendidikan
berikutnya.
2.
Tujuan Mata Pelajaran Qur’an Hadits
Tujuan pembelajaran adalah
suatu pernyataan yang
spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.[3] Tujuan
pembelajaaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pembelajaran,
dan kemampuan yang harus dimiliki siswa.14 Mata pelajaran Qur’an Hadits di
Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk:
a.
Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur’an dan Hadits.
b.
Mendorong, membimbing prilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi
kandungan ayat al-Qur'an dan Hadits
c.
Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan
ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan.
d.
Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang
setingkat lebih tinggi.
Sementara menurut Keputusa Menteri Agama Nomor Mata
pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk:
a.
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadis;
b.
memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat
Al-Qur’an-Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan;
c.
Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi
kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadis.
B.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
berasal dari bahasa inggris yaituu evaluation. Menurut Mehrens dan Lehmann yang
dikutipoleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses
merencanakan memperoleh dan menyediakan informasi yang samgat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan. [4]
Roestiyah
dalam bukunyya Masalah-masalah Ilmu Keguruan yang kemudian dikutip oleh Slameto
mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut :
1)
Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan
mengkomunikasikan suatu informasi bagi petujuk pihak-pihak pengambil keputusan.
2)
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya
yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guru mengetahui sebab akibat dan
hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuannya dalam
belajar
3)
Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah
berjalan seperti yang telah direncanakan
4)
Evaluasi adalah suatu aalat untuk menentukan apakah proses dalam
pengembangan ilmu telah berada dijalan yang diharapkan.[5]
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur
sejauh mana tujuan sudah tercapai (Suharsimi Arikunto, 2006:25). Evaluasi
berasal dari kata “evaluation” (Bahasa Inggris). Kata tersebut diserap dalam
perbendaharaan istilah Bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata
aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”. (Shodik
Abdullah 2012: 135)
Sedangkan menurut Chabib Thoha Evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.[6] Evaluasi
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai sebuah proses yang dilakukan
oleh guru untuk mengukur dan menentukan hasil yang telah di capai dari suatu
kegiatan pembelajaran yang di rencanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
pembelajaran merupakan suatu kegiatan menilai, mengukur tingkat capaian yang
diperoleh siswa dalam belajar.
C.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1)
Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Dengan
mengetahui makna evaluasi ditinjau dari
berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka evaluasi pembelajaran mempunyai 2
(dua) tujuan yaitu tujuan umum dan khusus
a.
Tujuan Umum.
Secara
umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adadua, yaitu:
·
Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan atau taraf
kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran
dalam jangka waktutertentu.
·
Untuk mengetahui tingkat efektivitas
dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangka waktu tertentu.
b.
Tujuan Khusus
Adapun
yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan
adalah:
·
Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada
diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya
masing-masing.
·
Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau
cara-cara perbaikannya[7]
Evaluasi pembelajaran juga mempunyai fungsi yang
bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut:
1)
Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik menguasai pengetahuan,
nilai-nilai dan ketrampilan yang telah diberikan oleh guru.
2)
Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajar.
3)
Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4)
Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber darisiswa.
5)
Sebagai alat ukur untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6)
Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa[8]
Secara garis besar evaluasi berfungsi untuk :
1)
Mengetahui kemampuan belajar murid
2)
Mengetahui status akademis seorang siswa dlam kelasnya
3)
Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan siswa dalam kelasnya.
4)
Mengettahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru
5)
Memberi laporan pada siswa dan orangtua
D.
Subjek dan Objek Evaluasi Pembelajaran
1.
Subjek Evaluasi Pembelajaran
Subjek
evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa saja yang dapat
disebut subjek evaluasi untuk setiap test, ditentukan oleh suatu aturan
pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku (Suharsimi Arikunto, 1993: 21).
Subjek evaluasi disini yaitu guru yang mengajar mata pelajaran Al Qur’an
Hadits.
2.
Objek Evaluasi Pembelajaran
Yang
dimaksud objek pendidikan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan,
karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan
atau proses [9]
Menurut
Suharsimi Arikunto, yang menjadi objek evaluasi adalah:
1)
Input, aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4(empat) hal
yang meliputi: kemampuan, kepribadian, sikap-sikap dan intelgensi.
2)
Output, penilaian terhadap lulusan untuk diketahui seberapa jauh tingkat
pencapaian prestasi belajar mereka selama mengikuti program dengan alat
achievement test, (tes pencapaian prestasi)
3)
Transformasi, unsur-unsur dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi
sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang
diharapkan, antara lain kurikulum atau materi, metode dan cara penilaian sarana
pendidikan atau media, system administrasi, guru dan personal lainnya. [10]18).
E.
Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Menurut Anas Sudijono dalam bukunya “Pengantar Evaluasi
Pendidikan” mengatakan bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana
dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip
dasar yaitu:
a.
Prinsip Keseluruhan
Dengan
prinsip keseluruhan atau disebut istilah prinsip komprehensif disini bahwa
evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi
tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh atau menyeluruh.
b.
Prinsip Kesinambungan
Dengan
prinsip kesinambungan dimaksud di sini bahwa evaluasihasil belajar yang
dilaksanakan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu ke waktu.
c.
Prinsip Obyektivitas
Prinsip
Obyektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan
sebagai hasil evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang
sifatnya subyektif [11]
F.
Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Untuk mendapatkan data mengenai perkembangan peserta
didik yang valid maka pendidik perlu evaluasi yang baik. Evaluasi yang baik di
sini maksudnya adalah evaluasi yang disusun menggunakan prosedur yang baik.
Secara garis besar prosedur evaluasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan.
Adapun tahap perencanaan adalah merumuskan tujuan
evaluasi, menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, memilih dan menetukan teknik
yang akan di pergunakan dalam pelaksanaan evaluasi, menyusun alat-alat
pengukuran yang akan dipergunakan dalam penilaian, menentukan tolak ukur norma
dan kriteria-kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam
memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi dan menentukan frekuensi
dari kegiatan evaluasi.
Dalam tahap pelaksanaan ada beberapa langkah yang
dikerjakan diantaranya menghimpun data dan melakukan verifikasi data, memberi interpretasi
dan menarik kesimpulan.
Sedangkan dalam tahap pengolahan langkah yang dilakukan
adalah menganalisis data, memberi interpretasi dan menarik kesimpulan.
G.
Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI
Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang baik adalah
dengan menggunakan prosedur evaluasi yang baik. Secara garis besar prosedur
evaluasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan
pengolahan.
1.
Perencanaan Evaluasi.
Menurut
Anas Sudijono[12],
ada enam langkah kegiatan menyusun dalam perencanaan evaluasi belajar yaitu :
a.
Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasi hasil
belajar itu penting karena tanpa tujuan yang jelas maka akan berjalan tanpa
arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya. Perumusan tujuan disini maksudnya
adalah seorang guru dalam menyusun suatu rencana terlebih dahulu memilih tujuan ataukompetensi
dasar pelajaran mana yang akan dievaluasi.
b.
Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi misalnya apakah aspek kognitif,
afektif ataukah aspek psikomotorik. Setelah guru memilih kompetensi dasar mana
yang akan dijadikan bahan evaluasi kemudian menggolongkan kompetensi tersebut
apakah masuk ranah kognitif, afektif atau psikomotorik.
c.
Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan
evaluasi. Sebelum menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam evaluasi maka
seseorang evaluator harus tahu terlebih dahulu mengenai jenis tagihan, jenis
penilaian, dan bentuk instrument agar nantinya pemilihan teknik dalam evaluasi
bisa tepat guna, untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai tiga
hal tersebut.
Langkah-langkah Evaluasi Pembelajaran
1)
Menyusun rencana evaluasi hasil belajar yang mencakup:
·
Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi
·
Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi
·
Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan
evaluasi
2)
Menghimpun data
·
Melakukan verifikasi data yang berguna untuk memperjelas gambaran yang akan
diperoleh dari gambaran individu atau sekelompok
individu yang dievaluasi atau dinilai
·
Mengolah dan menganalisis data untuk memberikan makna terhadap data yang
sudah diverifikasi
·
Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil evaluasi
·
Menindak lanjuti hasil evaluasi yangbtelah diatur, disusun, diolah
dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui makna didalamnya.
Sekurang-kurangnya ada tiga aspek evaluasi yang harus
dimiliki siswa antara lain sebagai berikut :
1)
Pengetahuan para siswa tentang agama islam
2)
Pelaksanaan praktik ibadah dan amaliahnya
3)
Penghayatan jiwa agama atau akhlak yang baik sehari-hari atau kepribadian mereka.
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, yang berjudul Prinsip-Prinsip
dan Teknik Evaluasi Pengajaran mengemukakan cara dan teknik penilaian, yaitu:
1)
Cara Menilai.
Di
dalam penilaian ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu:
·
Cara kuantitatif (penilaian dalam bentuk angka) seperti 6,7,45,85.
·
Cara kualitatif (berbentuk pernyataan) seperti baik, cukup sedang dan
kurang.
2)
Teknik Penilaian.
Teknik
penilaian pengajaran di sekolah dapat berbentuk:
·
Teknik tes, digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap, bakat khusus (bakat bahasa, bakat teknik dan
sebagainya) dan bakat umum (intelgensi). Bentuk-bentuk tes antara lain tes
hasil belajar seperti essay tes, objective tes, multiple choice, matching dan
completion. Untuk teknik tesnya bisa berupa tes tertulis,tes lisan, tes
praktik. Teknik tes dapat digunakan untuk mengukur aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
·
Teknik nontes, dapat digunakan untuk
menilai sikap dan kepribadian siswa mungkin digunakan wawancara, angket dan observasi
dan portofolio [13].
Teknik non tes ini pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka mengevaluasi
hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (afektif domain) dan
ranah ketrampilan (psychomotorik domain)[14]).
Baik atau tidaknya suatu evaluasi dapat ditentukan
berdasarkan keadaan tes itu seluruhnya
atau berdasarkan kebaikan soal dalam setiap itu, tetapi ada beberapa
syarat yang harus diperhatikan pada penyusunan setiap soal atau tes antara lain
sebagai berikut :
1)
Reliabilitas
Suatu
tes dikatakan reliabel apabila skor-skor atau nilai-nilai yang diperoleh
peserta ujian untuk ujiannya adalah stabil, kapan saja, dimana sajadan oleh
siapa saja asalkan itu dilaksanakan, diperiksa dan dinilai
2)
Objektifitas
Suatu
tes dapat dikatakan suatu tes yang obyektif apabila tes tersebut disusun dan
dilaksanakan menuryt apa adanya yang mangandung
pengertian bahwa pekerjaan mengoreksi , pemberian skor dan penentuan
nilainya terhindar daari unsur-unsur subyektivitas
3)
Praktis
Tes belajar
tersebut dilaksanakan dengan mudah, sederhana, lengkap.[15]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
ditujukan untuk menilai seberapa jauh kegiatan pembelajaran itu berdampak pada
peserta didik dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran itu sendiri.
Evaluasi pembelajaran ditujukan bagi guru untuk dapat menilai seberapa efisien
dan efektifnya pembelajaran yang telah dilakukan selama ini sehingga apabila
kegiatan pembelajaran tidak efisien atau tidak sesuai dengan tujuan dari
pembelajaran, guru dapat segera membenahi pembelajaran tersebut. Data-data yang
digunakan untuk evaluasi berasal dari penilaian-penilaian daklam kelas seperti
diskusi kelompok, tanya jawab dan tugas serta ujian atau tes. Dengan adanya
evaluasi pembelajaran ini diharapkan guru dan peserta didik dapat melaksakan
hubungan yang baik didalam kelas sehingga tujuan pembelajaran pun dapat
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Slameto. 2001. Evaluasi
Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2016.
Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Sukardi. 2008. Evaluasi
Pendidikan Prinsip dan Operasional. Jakarta:
BumiAksara.
Thoha, Chabib. 1994. Teknik
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
[2] Peraturan Menteri
Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di Madrasah, hlm. 19.
[4]
M. Ngalim Purwanto, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014),
3
[13] M. Ngalim
Purwanto, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 109
No comments:
Post a Comment