Thursday, February 21, 2019

EVALUASI PEMBELAJARAN QUR’AN DAN HADITS DI SD/MI


EVALUASI PEMBELAJARAN QUR’AN DAN HADITS DI SD/MI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Qur’an Dan Hadits Di SD/MI
Dosen Pengampu :
Zamzam Mustofa, S.Pd.I, M.Pd.

Oleh Kelompok 5 :
Lukdhatul Mukaromah              (210617192)
                                               Lutfi Nurli Naili                         (210617203)
Shima Faradila                          (210617202)
GMI F
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
 OKTOBER 2018

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Alah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan dengan tanpa adanya halangan suatu apapun.
Kedua kalinya, saya ingin berterima kasih kepada Bapak Zamzam Mustofa, S.Pd.I, m.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Qur’an dan Hadits di SD/MI yang selama ini telah membimbing kami serta memberikan ilmunya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan semoga apa yang kami susun ini dapat diterima oleh bapak.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i........
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A.     Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A.     Pengertian Pembelajaran...................................................................... 2
B.     Pengertian Evaluasi Pembelajaran......................................................... 4
C.     Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................. 5
D.     Subjek dan Objek Evaluasi Pembelajaran............................................. 6
E.      Prinsip Evaluasi Pembelajaran............................................................... 7
F.      Prosedur dan Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI................ 8
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A.     Kesimpulan........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... iii



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha yang di sengaja untuk memungkinkan siswa mengalami perkembangan melalui proses belajar mengajar. Program pengajaran dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan tertentu. Tujuan itu ialah supaya siswa mengalami perubahan yang positif. Penilaian berati usaha untuk mengetahui sejauh mana perubahan itu telah terjadi melalui kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui seberapa tujuan itu tercapai maka perlu adanya evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa itu pembelajaran Qur’an dan Hadits Sd/mi?
2)      Apa tujuan dan fungsi pembelajaran Qur’an dan Hadits di SD/MI?
3)      Apa itu Evaluasi Pembelajaran?
4)      Apa tujuan dan fungsi dari Evaluasi Pembelajaran?
5)      Siapa subjek dan objek dalam Evaluasi Pembelajaran?
6)      Bagaimana prinsip dan langkah-langkah melaksanakan Evaluasi Pembelajaran?


 

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “instruction”, terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu: belajar (learning) dan mengajar (teaching), kemudian disatukan dalam satu aktivitas, yaitu kegiatan belajar-mengajar yang selanjutnya populer dengan istilah pembelajaran (Instruction).[1] Pembelajaran intinya adalah “perubahan”, dan perubahan tersebut diperoleh melalui aktivitas merespon terhadap lingkungan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan tertentu. 

Pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif antara dua unsur yaitu siswa yang belajar dan guru yang mengajar, dan berlangsung dalam suatu ikatan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dalam kegiatan pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dan Hadits melalui kegiatan pendidikan.
1.      Pengertian Mata Pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah
Mata pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits dengan benar. Selain itu juga mencangkup hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.[2] Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk :
a.       Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri. 
b.      Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c.        Fondasi bagi pendidikan berikutnya. 

2.      Tujuan Mata Pelajaran Qur’an Hadits 
Tujuan  pembelajaran  adalah  suatu  pernyataan  yang  spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.[3] Tujuan pembelajaaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pembelajaran, dan kemampuan yang harus dimiliki siswa.14 Mata pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk: 
a.       Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur’an dan Hadits.
b.      Mendorong, membimbing prilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an dan Hadits
c.       Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
d.      Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi.
Sementara menurut Keputusa Menteri Agama Nomor Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk:
a.       memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadis;
b.      memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an-Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan;
c.       Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadis. 

B.     Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi berasal dari bahasa inggris yaituu evaluation. Menurut Mehrens dan Lehmann yang dikutipoleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan memperoleh dan menyediakan informasi yang samgat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. [4]
Roestiyah dalam bukunyya Masalah-masalah Ilmu Keguruan yang kemudian dikutip oleh Slameto mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut :
1)      Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petujuk pihak-pihak pengambil keputusan.
2)      Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guru mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuannya dalam belajar
3)      Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang  telah direncanakan
4)      Evaluasi adalah suatu aalat untuk menentukan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada dijalan yang diharapkan.[5]
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai (Suharsimi Arikunto, 2006:25). Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (Bahasa Inggris). Kata tersebut diserap dalam perbendaharaan istilah Bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”. (Shodik Abdullah 2012: 135)
Sedangkan menurut Chabib Thoha Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.[6] Evaluasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengukur dan menentukan hasil yang telah di capai dari suatu kegiatan pembelajaran yang di rencanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan suatu kegiatan menilai, mengukur tingkat capaian yang diperoleh siswa dalam belajar.
C.     Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1)      Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Dengan mengetahui makna evaluasi  ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka evaluasi pembelajaran mempunyai 2 (dua) tujuan yaitu tujuan umum dan khusus
a.       Tujuan Umum.
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adadua, yaitu:
·        Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf  perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktutertentu.
·        Untuk mengetahui  tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
b.      Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
·        Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
·        Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti  program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya[7]

Evaluasi pembelajaran juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut:
1)      Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan yang telah diberikan oleh guru.
2)      Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
3)      Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4)      Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber darisiswa.
5)      Sebagai alat ukur untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6)      Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa[8]
Secara garis besar evaluasi berfungsi untuk :
1)      Mengetahui kemampuan belajar murid
2)      Mengetahui status akademis seorang siswa dlam kelasnya
3)      Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan siswa dalam kelasnya.
4)      Mengettahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru
5)      Memberi laporan pada siswa dan orangtua

D.    Subjek dan Objek Evaluasi Pembelajaran
1.      Subjek Evaluasi Pembelajaran
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa saja yang dapat disebut subjek evaluasi untuk setiap test, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku (Suharsimi Arikunto, 1993: 21). Subjek evaluasi disini yaitu guru yang mengajar mata pelajaran Al Qur’an Hadits.
2.      Objek Evaluasi Pembelajaran
Yang dimaksud objek pendidikan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses [9]
Menurut Suharsimi Arikunto, yang menjadi objek evaluasi adalah:
1)      Input, aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4(empat) hal yang meliputi: kemampuan, kepribadian, sikap-sikap dan intelgensi.
2)      Output, penilaian terhadap lulusan untuk diketahui seberapa jauh tingkat pencapaian prestasi belajar mereka selama mengikuti program dengan alat achievement test, (tes pencapaian prestasi)
3)      Transformasi, unsur-unsur dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan, antara lain kurikulum atau materi, metode dan cara penilaian sarana pendidikan atau media, system administrasi, guru dan personal lainnya. [10]18).

E.     Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Menurut Anas Sudijono dalam bukunya “Pengantar Evaluasi Pendidikan” mengatakan bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar yaitu:
a.       Prinsip Keseluruhan
Dengan prinsip keseluruhan atau disebut istilah prinsip komprehensif disini bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh atau menyeluruh.
b.      Prinsip Kesinambungan
Dengan prinsip kesinambungan dimaksud di sini bahwa evaluasihasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu ke waktu.
c.       Prinsip Obyektivitas
Prinsip Obyektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai hasil evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif [11]


F.      Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Untuk mendapatkan data mengenai perkembangan peserta didik yang valid maka pendidik perlu evaluasi yang baik. Evaluasi yang baik di sini maksudnya adalah evaluasi yang disusun menggunakan prosedur yang baik. Secara garis besar prosedur evaluasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan.
Adapun tahap perencanaan adalah merumuskan tujuan evaluasi, menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, memilih dan menetukan teknik yang akan di pergunakan dalam pelaksanaan evaluasi, menyusun alat-alat pengukuran yang akan dipergunakan dalam penilaian, menentukan tolak ukur norma dan kriteria-kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi dan menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi.

Dalam tahap pelaksanaan ada beberapa langkah yang dikerjakan diantaranya menghimpun data dan melakukan verifikasi data, memberi interpretasi dan menarik kesimpulan.

Sedangkan dalam tahap pengolahan langkah yang dilakukan adalah menganalisis data, memberi interpretasi dan menarik kesimpulan.

G.    Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI
Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang baik adalah dengan menggunakan prosedur evaluasi yang baik. Secara garis besar prosedur evaluasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan.
1.      Perencanaan Evaluasi. 
      Menurut Anas Sudijono[12], ada enam langkah kegiatan menyusun dalam perencanaan evaluasi belajar   yaitu :
a.       Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting karena tanpa tujuan yang jelas maka akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan  fungsinya. Perumusan tujuan disini maksudnya adalah seorang guru dalam menyusun suatu  rencana terlebih dahulu memilih tujuan ataukompetensi dasar pelajaran mana yang akan dievaluasi.
b.      Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi misalnya apakah aspek kognitif, afektif ataukah aspek psikomotorik. Setelah guru memilih kompetensi dasar mana yang akan dijadikan bahan evaluasi kemudian menggolongkan kompetensi tersebut apakah masuk ranah kognitif, afektif atau psikomotorik.
c.       Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi. Sebelum menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam evaluasi maka seseorang evaluator harus tahu terlebih dahulu mengenai jenis tagihan, jenis penilaian, dan bentuk instrument agar nantinya pemilihan teknik dalam evaluasi bisa tepat guna, untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai tiga hal tersebut.
Langkah-langkah Evaluasi Pembelajaran
1)      Menyusun rencana evaluasi hasil belajar yang mencakup:
·        Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi
·        Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi
·        Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi
2)      Menghimpun data
·        Melakukan verifikasi data yang berguna untuk memperjelas gambaran yang akan diperoleh dari gambaran individu atau  sekelompok individu yang dievaluasi atau dinilai
·        Mengolah dan menganalisis data untuk memberikan makna terhadap data yang sudah diverifikasi
·        Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil evaluasi
·        Menindak lanjuti hasil evaluasi yangbtelah diatur, disusun, diolah dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui makna didalamnya.

Sekurang-kurangnya ada tiga aspek evaluasi yang harus dimiliki siswa antara lain sebagai berikut :
1)      Pengetahuan para siswa tentang agama islam
2)      Pelaksanaan praktik ibadah dan amaliahnya
3)      Penghayatan jiwa agama atau akhlak yang baik sehari-hari  atau kepribadian mereka.
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, yang berjudul Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran mengemukakan cara dan teknik penilaian, yaitu:
1)      Cara Menilai.
Di dalam penilaian ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu:
·        Cara kuantitatif (penilaian dalam bentuk angka) seperti 6,7,45,85.
·        Cara kualitatif (berbentuk pernyataan) seperti baik, cukup sedang dan kurang.
2)      Teknik Penilaian.
Teknik penilaian pengajaran di sekolah dapat berbentuk:
·        Teknik tes, digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, bakat khusus (bakat bahasa, bakat teknik dan sebagainya) dan bakat umum (intelgensi). Bentuk-bentuk tes antara lain tes hasil belajar seperti essay tes, objective tes, multiple choice, matching dan completion. Untuk teknik tesnya bisa berupa tes tertulis,tes lisan, tes praktik. Teknik tes dapat digunakan untuk mengukur aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
·        Teknik  nontes, dapat digunakan untuk menilai sikap dan kepribadian siswa mungkin digunakan wawancara, angket dan observasi dan portofolio [13]. Teknik non tes ini pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (afektif domain) dan ranah ketrampilan (psychomotorik domain)[14]).
Baik atau tidaknya suatu evaluasi dapat ditentukan berdasarkan keadaan tes itu seluruhnya  atau berdasarkan kebaikan soal dalam setiap itu, tetapi ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pada penyusunan setiap soal atau tes antara lain sebagai berikut :
1)      Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel apabila skor-skor atau nilai-nilai yang diperoleh peserta ujian untuk ujiannya adalah stabil, kapan saja, dimana sajadan oleh siapa saja asalkan itu dilaksanakan, diperiksa dan dinilai
2)      Objektifitas
Suatu tes dapat dikatakan suatu tes yang obyektif apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan menuryt apa adanya yang mangandung  pengertian bahwa pekerjaan mengoreksi , pemberian skor dan penentuan nilainya terhindar daari unsur-unsur subyektivitas
3)      Praktis
Tes belajar tersebut dilaksanakan dengan mudah, sederhana, lengkap.[15]


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk menilai seberapa jauh kegiatan pembelajaran itu berdampak pada peserta didik dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran itu sendiri. Evaluasi pembelajaran ditujukan bagi guru untuk dapat menilai seberapa efisien dan efektifnya pembelajaran yang telah dilakukan selama ini sehingga apabila kegiatan pembelajaran tidak efisien atau tidak sesuai dengan tujuan dari pembelajaran, guru dapat segera membenahi pembelajaran tersebut. Data-data yang digunakan untuk evaluasi berasal dari penilaian-penilaian daklam kelas seperti diskusi kelompok, tanya jawab dan tugas serta ujian atau tes. Dengan adanya evaluasi pembelajaran ini diharapkan guru dan peserta didik dapat melaksakan hubungan yang baik didalam kelas sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.                                              Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan.                                                                          Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2016. Pengantar Evaluasi Pendidikan.                                                         Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasional.                                              Jakarta: BumiAksara.
Thoha, Chabib. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan.                                                               Jakarta: Bumi Aksara.



[1] Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 180.
[2] Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 19.
[3] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran  (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), .35
[4] M. Ngalim Purwanto, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 3
[5] Slameto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 6
[6] Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 1994), 1
[7] Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 17
[8] Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsipdan Operasional (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 4
[9] Anas Sudijono, Pengantar Evalusi Pendidikan  (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 25

[10] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 2006), 18
[11] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 33

[12] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 59

[13] M. Ngalim Purwanto, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 109

[14] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 76

[15] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 93-99




No comments:

Post a Comment